Rekor Baru: Positif Covid-19 Tambah 500 Kasus Lebih Sehari, Pakar Justru Sebut Kurva Melandai

9 Mei 2020, 15:45 WIB
Update kasus pandemi virus corona (Covid-19) Indonesia, Sabtu 9 Mei 2020. /- Foto: Kemenkes RI

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus baru positif corona (Covid-19) di Indonesia hari ini mencapai rekor baru dengan 533 kasus sehari.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, penambahan ini dicapai dari pemeriksaan uji Polymerase Chain Reaction sejak Jumat siang hingga Sabtu 9 Mei 2020 pukul 12.00.

Total per hari ini, jumlah kasus positif corona di Indonesia sebanyak 13.645 kasus.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sepakat Usulan Hentikan Operasional KRL Commuter Line

Penambahan terbanyak sebelumnya terjadi pada Selasa 5 Mei 2020 dengan 484 kasus dalam sehari.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat tak ada peningkatan signifikan dalam angka kesembuhan pasien.

Pada hari ini ada tambahan 113 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, hingga total ada 2.607 pasien sembuh.

Baca Juga: Sinar Mas Land dan Homecare24 Gelar Rapid Test Covid-19 Drive Thru di BSD X-Treme Park

Sementara angka kematian dapat tetap ditekan dengan tambahan 16 kasus sehari menjadi total 959 kasus.

Sementara itu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof drh Wiku Adisasmito mengatakan, data penambahan kasus mingguan Covid-19 di Tanah Air saat ini menunjukkan gerakan kurva melandai.

"Dari data terlihat yang disebut kurva melandai atau gerakan kurva melandai," kata Wiku dalam konferensi video di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Ngabuburit Online ITB Ahmad Dahlan: Back to Normal or Going to the New Normal?

Untuk melihat kondisi tersebut, ia mengatakan minimal harus dilihat dari 10 provinsi, termasuk provinsi yang memiliki penambahan kasus terbanyak.

Saat ini, 10 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak di Tanah Air meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Nusa Tenggara Barat, Bali, Papua, dan Sumatera Barat.

"Namun jangan interpretasikan melandai itu berakhir, belum karena ini baru data satu minggu," ujar dia.

Baca Juga: Produsen AS Turunkan Produksi, Harga Minyak Dunia Melonjak

Wiku menambahkan, data setiap minggu itu penting untuk diperhatikan sebab merupakan gambaran yang lebih realistis.

Jika hanya melihat pada angka kumulatif, tentu terlihat selalu naik dan membuat masyarakat menjadi was-was.

"Padahal jika dilihat data per minggu itu sudah ada melandai. Semoga nanti naik sedikit atau tetap segini saja, kalau untuk turun itu belum tentu," katanya.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Sabtu 9 Mei 2020: DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi

Menurutnya, jika penambahan data minggu selanjutnya menunjukkan kenaikan yang sedikit saja atau tetap sebagaimana sekarang, maka itu berarti sudah ada kecenderungan menurun.

Ia mengimbau setiap orang bersama-sama berperang melawan Covid-19 dan tidak cepat-cepat menarik kesimpulan saat melihat kumulatif data yang terus naik dari hari ke hari.

Selain itu, seluruh pimpinan daerah juga perlu memastikan masyarakatnya dikendalikan agar benar-benar dapat menang melawan COVID-19.

"Ini seperti lari maraton di mana pesertanya ialah seluruh rakyat Indonesia. Dan untuk berlari itu dibutuhkan ketahanan yang panjang," tandasnya.

Baca Juga: Hacker Habiskan 8 Tahun Retas Ribuan Perangkat Hanya Untuk Unduh Anime

(*)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler