SEPUTARTANGSEL.COM - Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia mengatakan, sekitar 70 persen masyarakat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei penilaian masyarakat terhadap kinerja Jokowi itu dilakukan secara daring sejak 15 Februari hingga 17 Februari 2022 kepada 626 responden secara acak.
Sementara, persentase masyarakat yang kurang dan tidak puas sama sekali terhadap kinerja Jokowi adalah 20,9 dan 3,9 persen.
Menanggapi hasil survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi ini, Pengamat Politik Rocky Gerung pun sangsi. Pasalnya, kini masyarakat tengah dihadapkan dengan berbagai persoalan.
Salah satunya adalah soal kelangkaan minyak goreng di pasar. Beberapa bahkan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan pemerintah.
Rocky Gerung mengatakan, survei tersebut dilakukan di tengah menurunnya legitimasi Jokowi.
Baca Juga: Survei Indikator: Etnis Betawi, Sunda, dan Minang Paling Tidak Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Menurut Rocky Gerung, survei sengaja dilakukan untuk menaikkan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Memang karena soal dari minyak goreng, ibukota, Wadas, itu drop legitimasi Presiden, maka terpaksa survei dikerahkan," kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 21 Februari 2022.
Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengaku curiga dengan adanya segmen dalam kabinet yang beroperasi untuk membalikkan opini publik dan berperan menyewa survei.
Rocky Gerung menduga, ada keresahan oligarki yang menganggap bahwa apabila Jokowi gagal menghasilkan politisi baru pada 2024 mendatang, maka rencana mereka akan berantakan.
Baca Juga: Survei Indikator: 71 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi
Ia menuturkan, oligarki dari luar memengaruhi oligarki di dalam istana dan mengimbau masyarakat terkait kemungkinan adanya konflik kepentingan para penguasa.
"Kita mesti awas, waspada bahwa ini tiga periode masih akan berlanjut justru karena ketidakpastian," tegasnya.***