Koalisi Jokowi Bakal Pecah pada Pilpres 2024, Refly Harun: Puan Maharani dan Prabowo Jadi Satu Poros

17 Februari 2022, 12:32 WIB
Koalisi pendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin disebut bakal pecah pada Pilpres 2024 /Instagram/@jokowi dan @kyai_marufamin/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Partai politik pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dikabarkan bakal terpecah pada Pilpres 2024 mendatang.

Pecahnya koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin itu diungkapkan Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani.

Menurut Arsul Sani, bukan tidak mungkin dengan bubarnya koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, akan ada lebih dari dua calon yang diusung pada Pilpres 2024.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Sebut Faisal Basri Provokator: Tidak Ada Pemerintahan Jokowi yang Benar

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai PPP bisa menjadi faktor determinatif apabila bersedia 'membakar diri' dengan keluar dari peta pemerintahan Jokowi.

Menurut Refly Harun, PPP bisa menggandeng PKS dan Partai Demokrat untuk mengusung capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan apabila Megawati Soekarnoputri kukuh akan tetap mencalonkan Puan Maharani dan Prabowo Subianto, maka PDIP dan Gerindra bisa menjadi satu poros.

Baca Juga: Jokowi Restui Aturan JHT Cair Usia 56 Tahun, Dokter Eva Protes: Kok Gak Ada yang Peduli Rakyat Kecil?

"Kalau misalnya katakanlah Megawati kukuh mencalonkan Puan Maharani dan Prabowo, maka Puan Maharani dan Prabowo sudah cukup menjadi satu poros," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube pada Kamis, 17 Februari 2022.

Lebih lanjut, Refly Harun melihat partai Golkar bisa menggandeng PKB dan Nasdem.

Mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi itu menilai, apabila terdapat lebih dari dua calon pasangan capres dan cawapres, maka akan tercipta Pilpres yang lebih murni.

Selain itu, kandidat yang dicalonkan pun akan lebih baik.

Baca Juga: Alvin Lie Sindir Pihak yang Ingin Jokowi Jabat Presiden 3 Periode: Tanggung, Sekalian Aja 9 Periode

Namun, hal itu hanya akan terjadi apabila tidak ada campur tangan oligarki untuk mengajukan pasangan calon.

"Tapi kalau ada tangan oligarki yang bisa mencengkeram semua partai yang ada di istana saat ini, sudah, the game is over," ujarnya.

"Mereka bisa ciptakan dua pasangan calon dan itu calon boneka atau suruh berkelahi tapi hanya di antara mereka, dan sisanya bagi-bagi kekuasaan," sambungnya.

Ia menduga akan ada skenario terburuk di mana muncul empat pasangan calon, salah satunya adalah Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler