SEPUTARTANGSEL.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai melirik beberapa tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.
PKS mulai melirik tokoh seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Erick Thohir agar bisa diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS, Aboe Bakar Alhabsyi melalui keterangan tertulisnya soal Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2022 di Jakarta.
Baca Juga: Tanggal Pemilu Resmi Ditetapkan, Pilpres dan Pileg Digelar pada 14 Februari 2024
"Pada waktunya PKS akan melakukan pendekatan terhadap para calon potensial yang akan maju dalam Pilpres 2024," kata Aboe Bakar Alhabsyi yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Selasa, 1 Februari 2022.
Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan bahwa pihaknya akan memulai pendekatan dari sekarang, dengan mencermati semua nama calon-calon yang muncul bagus hasil berbagai survei dan akan dilihat potensi dukungannya.
"Apakah Ganjar Pranowo, Erick Thohir, Anies Baswedan dan lain sebagainya," tutur Aboe Bakar Alhabsyi.
Baca Juga: Jokowi Tak Ingin Halangi Orang Maju di Pilpres 2024, Rizal Ramli: Pura-pura Ndak Tahu Ada Threshold
Kemudian, Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan PKS siap berkoalisi dengan partai politik manapun baik partai nasionalis maupun partai religius dalam Pilpres 2024 mendatang.
"PKS siap bekerja sama kepada partai nasionalis maupun religius. Masih ada waktu 1 tahun 8 bulan untuk meningkatkan elektabilitas partai dan mendekati calon-calon pemimpin yang cukup menonjol," ujar Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS ini.
Di sisi lain, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengatakan dalam Rakernas kali ini pihaknya belum menentukan figur yang akan diusung di Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Survei CISA Tempatkan Ganjar Pranowo di Posisi Teratas Capres 2024, AHY dan Anies Menyusul
Ahmad Syaikhu bersama PKS akan terus melakukan persiapan untuk memenangkan Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang.
"Sesuai hasil rapat Komisi II DPR dengan KPU dan Bawaslu beberapa waktu lalu, jadwal ini sudah disepakati. Kita ikut serta dalam apa yang sudah disepakati oleh lembaga-lembaga negara yang mengurus Pemilu," tutur Ahmad Syaikhu.***