SEPUTARTANGSEL.COM - Dalam rangka mencegah tindakan ekstremisme dan terorisme, Polri berencana akan memetakan masjid-masjid di Tanah Air.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri, Brigjen Pol Umar Effendi dalam acara Halaqah Kebangsaan Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme yang diselenggarakan MUI pada Rabu, 26 Januari 2022 kemarin.
Meski tak menyebutkan lokasi, Umar mengungkapkan ada sejumlah masjid yang menjadi tempat penyebaran radikalisme.
Selain masjid, Umar mengatakan media sosial juga menjadi sarana untuk menyebarkan paham radikal, termasuk oleh kelompok-kelompok terorisme.
Menanggapi hal ini, Politikus Partai Demokrat Cipta Panca ikut angkat suara dan mengkritik rencana Polri untuk melakukan pemetaan masjid.
Cipta Panca mengatakan, saat ini masalah yang harus diprioritaskan adalah masih banyaknya koruptor yang bebas.
"Masjid dipetain. Noh koruptor bebas berseliweran. Kita ini bangsa yang gagal menentukan prioritas," kata Cipta Panca, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @panca66 pada Kamis. 27 Januari 2022.
Selain itu, Cipta Panca juga menyinggung proyek ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Ia menilai, pembangunan IKN justru dilakukan di saat kondisi ekonomi dalam negeri sedang memburuk.
"Masjid dipetain. Noh koruptor bebas berseliweran. Kita ini bangsa yang gagal menentukan prioritas," ujarnya.***