Waspadai, Gempa Pandeglang M6,7, 14 Januari 2022 Bagian dari Seismic Gap, Kekosongan Dua Gempa Besar Merusak

15 Januari 2022, 10:58 WIB
Gempa M6,6 di Pandeglang 14 Januari 2022 merupakan Seismic Gap atau zona kekosongan gempa besar /twitter @DaryonoBMKG/

SEPUTARTANGSEL.COM- Gempa susulan yang terjadi di Selat Sunda masih terjadi hingga Sabtu pagi, 15 Januari 2022.

Bahkan BMKG mengumumkan telah terjadi sebanyak 29 kali gempa susulan setelah gempa utama M6,6 pada 14 Januari 2022. 

Kabid Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa susulan biasa terjadi mengikuti gempa dengan kekuatan utamanya.

"Semua gempa kuat lazimnya akan dikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks)," kata Daryono BMKG di akun twitter @DaryonoBMKG pada Sabtu 15 Januari 2022. 

Baca Juga: Roy Suryo Sebut Video Syur 61 Detik Mirip Nagita Slavina Bukan Rekayasa, Netizen Singgung Kasus Ariel 'Noah'

Hanya saja Daryono menyebut karakter geologi-tektonik di sumber gempa yang memengaruhi banyak atau sedikit gempa susulan yang terjadi. 

Ia juga menyebut bahwa hingga pukul 09.29 WIB, Sabtu 15 Januari 2022, gempa susulan kekuatan M4,7, Episenter di laut berjarak 48 km sebelah Barat Daya Sumur, Pandeglang, Banten, dengan kedalaman 21 km. 

Gempa susulan ini masih dirasakan di beberapa wilayah seperti di Sumur, Panggarangan, Cibeber, Malingping, Bayah, Cihara, Muarabinuangeun, Cigemblong, Panimbang, Sobang, dan Labuan dengan Intensitas III MMI

Daryono menjelaskan bahwa Selat Sunda merupakan zona "Seismic Gap". 

Seismic Gap merupakan zona kekosongan gempa besar selama ratusan tahun yang patut diwaspadai. 

"Karena berada di antara 2 gempa besar yang merusak dan memicu tsunami yaitu Gempa Pangandaran M7,7 (2006) dan Gempa Bengkulu M8,5 (2007)," kata Daryono lagi.

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan 20: Ada Bali United vs Persita Tangerang dan Bhayangkara FC Hadapi Persebaya

Daryono menambahkan kekuatan gempa M6,6 di Selat Sunda ini disebut sebagai "intraslab earthquake". 

Gempa ini berada pada hiposenter di dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Selat Sunda.

"Ciri gempa ini mampu meradiasikan ground motion yang lebih besar & lbh kuat dr gempa sekelasnya dr sumber lain," tulis Daryono di akun Facebooknya pada 14 Januari 2022.

Bahkan Daryono menggambarkan gempa di Selat Sunda diperkirakan berkekuatan lebih besar. 

Gempa berada di antara dua gempa besar lain, yaitu Pangandaran pada 2006 dengan M7,7 dan Bengkulu pada 2007 dengan M8,5. 

Jadi gempa ini jenisnya mirip dengan gempa Selatan Jawa Timur pada 10 April 2021 dengan M6,1 yang juga destruktif atau merusak. 

Terlihat pada dampak gempa M6,6 di Kabupaten Pandeglang yang hingga Sabtu pagi, 15 Januari 2022 dilaporkan banyak bangunan rusak. 

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Vaksinasi Booster untuk Masyarakat Umum Paling Lambat Awal Februari

BPBD Kabupaten Pandeglang hingga Sabtu, 15 Januari 2022 melaporkan kerusakan terjadi di 27 Kecamatan, 113 Kelurahan dengan 747 rumah dan 35 fasilitas umum rusak. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler