Bukan Cuma Merapi, 12 Gunung di Indonesia Ini Juga Waspada dan Siaga

3 Maret 2020, 21:17 WIB
GUNUNG Merapi dilihat dari arah Tangkil, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. /- Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

SEPUTARTANGSEL.COM - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) mengalami erupsi lagi, Selasa 3 Maret 2020 pagi ini.

Ini untuk kesekian kalinya gunung berapi aktif ini meletus. Dalam beberapa peristiwa letusan, bahkan sampai menelan korban jiwa dan kerusakan material yang tidak sedikit.

Batuk kecil Merapi tadi pagi saja menyebabkan sebanyak empat penebangan dibatalkan karena adanya pergerakan debu vulkanik.

Bukan lantaran menular, sejumlah gunung berapi di berbagai belahan Indonesia juga mengalami "batuk-batuk" belakangan ini.

Status Gunung Merapi sendiri hingga saat ini masih pada level waspada, sejak 21 Mei 2018.

Baca Juga: Hoax Pasien Suspect Virus Corona di Pamulang, Ini Faktanya Menurut Dinas Kesehatan Tangsel

Berikut adalah beberapa gunung api yang berada pada tingkatan level II (Waspada) hingga level III (Bahaya) per hari Selasa, 3 Maret 2020, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

1. Gunung Karangetang (Sulawesi Utara).

Karangetang berada dalam tingkat aktivitas level III (Siaga), memiliki ketinggian 1.784 m di atas permukaan laut (dpl) kembali erupsi sejak 25 November 2018.

Tercatat letusan terakhir terjadi pada 29 November 2019 dengan menghasilkan kolom erupsi 100 meter, warna kolom abu teramati.

Karangetang jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati.

Cuaca pada Selasa 3 Maret 2020 lalu, berawan hingga hujan, dengan kecepatan angin yang lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat, serta suhu udara sekitar 25-30 derajat Celcius.

Berdasarkan rekaman seismograf pada Senin 2 Maret 2020 lalu, tercatat;

a. 2 kali Gempa Hembusan.
b. 1 kali Gempa Vulkanik Dalam.
c. 2 kali Gempa Tektonik Jauh.
d. Tremor menerus, amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter)

Untuk saat ini, masyarakat maupun wisatawan diharapkan untuk tidak mendekat atau pun beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak Kawah Dua dan Utama (Kawah Utara dan Selatan).

Adanya area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 kilometer.

Sedangkan dari Kawah Utama sejauh 3 kilometer ke arah Barat.

Masyarakat juga diimbau agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut guna mengantisipasi potensi gangguan pernapasan jika terjadinya hujan abu.

Selain itu, bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar lebih meningkatkan kewaspadaan dari ancaman lahar hujan atau pun banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.

Baca Juga: Hindari Virus Corona, Ini 4 Tips PBNU: Dari Jauhi Area Berasap Hingga Kurangi Konsumsi Daging Mentah

2. Gunungapi Sinabung (Sumaera Utara).

Sejak 20 Mei 2019 lalu, tingkat aktivitas Gunung Sinabung diturunkan menjadi Level III (Siaga).

Gunung Sinabung yang memiliki tinggi 2.460 meter dpl ini mengalami erupsi sejak tahun 2013.

Letusan terakhir tercatat terjadi pada tanggal 9 Juni 2019 menghasilkan kolom erupsi hingga 7.000 meter, dengan warna kolom abu teramati hitam.

Berdasarkan pengamatan pada Selasa, 3 Maret 2020, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi sekitar 50-300 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga berawan dengan intensitas angin lemah hingga sedang ke arah barat daya, barat dan barat laut, serta suhu udara sekitar 16-25 derajat Celcius.

Berdasarkan rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat:

a. 1 kali Gempa dengan frekuensi yang lemah.
b. 5 kali Gempa Tektonik jauh.

Dengan tingkat aktivitas siaga, masyarakat atau pun wisatawan agar tidak melakukan akitivitas di beberapa desa yang sudah direlokasi.

Selain itu perhatikan radius radikal yang berjarak 3 kilometer dari puncak Gunung Sinambung.

Kemudian, radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur dan 4 kilometer bagi sektor timur-utara.

Imbauan mengenai kesiagaan masker juga disampaikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Sinabung, guna mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

Masyarakat yang bermukim di dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinmbung juga diharapkan untuk waspada akan bahaya lahar.

Baca Juga: KJRI Jeddah Bantah Kabar Arab Saudi Izinkan Umrah Setelah 13 Maret 2020

3. Gunung Agung (Bali)

Gunung Agung di Bali kembali memasuki fase erupsi yang dimulai pada 21 November 2017 hingga saat ini, setelah beristirahat selama 53 tahun sebelumnya.

Tingkat aktivitas dari Gunung Agung berada di Level III (Siaga).

Letusan terakhir terjadi pada tanggal 13 Juni 2019, dengan tinggi kolom erupsi yang tidak teramati.

Kondisi Gunung Agung pada Selasa, 3 Maret 2020, tampak jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi sekitar 50 meter dari puncak.

Keadaan cuaca berawan hingga hujan dengan kecepatan angin yang lemah ke arah timur, serta suhu udara sekitar 23-30 derajat Celcius.

Tercata rekaman seismograf pada Selasa, 3 Maret 2020 tercatat.

a. 2 kali Gempa Vulkanik dangkal
b. 3 kali Gempa Tektonik jauh.

Karena itu, masyarakat dan pendaki Gunung Agung diimbau untuk tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya.

Zona tersebut berada di seluruh area di dalam 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Namun, perlu diingat zona prakiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi serta dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan gunung.

Bagi masyarakat yang bermukim disekitaran sungai yang berhulu di Guung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada saat musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Baca Juga: 2 Warga Depok Positif, Pemkot Tangsel Belum Bersuara, Malah Heboh Broadcast Warga Pamulang Suspect Corona

4. Gunung Semeru (Jawa Timur).

Gunung Semeru dengan ketinggian 3.676 meter dpl, mengalami erupsi tidak menerus. Saat ini berada di tingkat akivitas Level II (Waspada).

Letusan terakhir terjadi pada Senin, 2 Maret 2020 kemarin dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur dan selatan.

Suhu udara sekitar 23-28 derajat Celcius. Teramati 3 kali guguran, jarak luncur 300-1000 meter ke arah Besuk Bang dan Besuk Kembar.

Berdasarkan rekaman Seismograf pada 2 Maret 2020 tercatat:

a. 18 kali Gempa Letusan.
b. 1 kali Gempa Guguran.
c. 5 kali Gempa Hembusan.
d. 10 kali Gempa Harmonik.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.

Juga diimbau mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.

Baca Juga: Gunung Merapi Batuk Lagi. Tinggi Kolom Erupsi Sampai 6000 Meter

5. Gunung Anak Krakatau (Lampung).

Tingkat aktivitas berada di Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019 lalu.

Gunung Anak Krakatau dengan tinggi 157 meter dpl mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 lalu dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.

Tercatat letusan terakhir terjadi pada 11 Februari 2020 lalu dengan tinggi kolom erusi yang tidak teramati.

Gunung api tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat daya. Suhu udara sekitar 25,7-29,7 derajat Celcius

Melalui rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat;

a. 1 kali Gempa Hembusan
b. Tremor menerus, amplitudo 0,5-2 milimeter (dominan 1 milimeter).

Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.

Baca Juga: Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang: Jangan Panik, Terpenting Jaga Tubuh Tetap Fit

6. Gunung Dukono (Maluku Utara).

Gunung Dukono dengan ketinggian 1.229 meter dpl, mengalami erupsi menerus memiliki tingkat aktivitas Level II (Waspada).

Letusan terakhir terjadi pada 2 Maret 2020 lalu, dengan tinggi kolom erupsi yang tidak teramati.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah barat daya. Suhu udara sekitar 26-30°C. Kelembaban 82-83 persen.

Melalui rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat;

a. 5 kali Gempa Letusan
b. 1 kali Gempa Tektonik Jauh
c. Tremor Menerus, amplitudo 0,5-8 milimeter (dominan 2 milimeter)

Untuk saat ini masyarakat dan para wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitaran gunung.

Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap, maka direkomendasikan agar masyarakat selalu menyediakan masker guna menghindari ancaman bahaya pada sistem pernapasan.

Baca Juga: Shinta Chairuddin, Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan: Depok Dekat, Pemkot Harus Segera Bertindak

7. Gunung Ibu (Maluku Utara).

Tingkat aktivitas Gunung Ibu berada di Level II (Waspada). Gunung dengan tinggi 1.340 meter dpl ini mengalami erupsi menerus sejak tahun 2008.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati berwarna putih-kelabu dengan tinggi 200-800 meter. Arah asap ke arah selatan dan barat.

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah barat -selatan. Suhu udara sekitar 26-30 derajat Celcius.

Berdasarkan rekaman seismogaf 2 Maret 2020 lalu tercatat;

a. 75 kali Gempa Letusan.
b. 97 kali Gempa Hembusan.
c. 34 kali Gempa Guguran.
d. 12 kali Tremor Harmonik.
e. 1 kali Gempa Low Frekuensi.
f. 1 kali Gempa Vulkanik Dalam.
g. 1 kali Gempa Tektonik Jauh.

Karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Ibu atau pun wisatawan, diimbau tidak beraktivitas di dalam radius 2 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif.

Baca Juga: 2 Warga Depok Positif Virus Corona, 76 Tenaga Medis RS Mitra Keluarga Dirumahkan

8. Gunung Gamalama (Maluku Utara).

Gunung Gamalama memiliki tingkat aktivitas Level II (Waspada), mengalami erupsi minor pada 4 Oktober 2018 lalu.

Letusan Gamalama hampir selalu bersifat magmatik, terakhir terjadi pada tanggal 4 Oktober 2018 lalu, menghasilkan tinggi kolom erupsi 250 meter, dengan warna kolom abu teramati putih hingga keabuan.

Melalui rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat;

a. 6 kali Gempa Tektonik Jauh
b. 1 kali Gempa Getaran Banjir

Direkomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari kawah puncak.

Pada musim hujan juga masyarakat yang tinggal di aliran sungai diharap mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa lahar.

Baca Juga: Breaking News. Presiden Joko Widodo Pastikan 2 WNI Positif Terinfeksi Virus Corona. Menkes Terawan: Ibu dan Anak di Depok

9. Gunung Kerinci (Jambi, Sumatera Barat).

Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 m dpl mengalami erupsi tidak menerus.

Tercatat letusan terakhir terjadi pada 30 Maret 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 600 meter, dengan warna abu teramati kelabu.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 400 meter dari puncak.

Cuaca cerah, angin sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 22-25 derajat Celcius.

Tercatat rekaman seismograf pada 2 Maret 2020 lalu;

a. 42 kali gempa hembusan
b. Tremor menerus, amplitudo 0,5-1 milimeter (dominan 1 milimeter).

Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung Kerinci dalam radius 3 kilometer.

Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar gunung pun dihindari, karena masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Baca Juga: Ibu yang Sebar Hoax Bayinya Diculik Resmi Tersangka Terancam Hukuman 7 Tahun, Ini Motifnya

10. Gunung Bromo (Jawa Timur).

Gunung Bromo dengan ketinggian 2.329 meter dpl, memiliki tingkat aktivitas Level II (Waspada), mengalami erupsi yang tidak menerus.

Letusan terakhir terjadi pada 19 Juli 2019 lalu dengan tinggi kolom erupsi yang tidak teramati.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-400 meter dari puncak.

Melalui rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat, Tremor Menerus, amplitudo 0, 5-1 miimeter (dominan 1 milimeter).

Masyarakat di sekitar gunung Bromo dan wisatawan, tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah.

Baca Juga: 10 Unit Ruko Longsor ke Sungai di Jember, Jawa Timur

11. Gunung Slamet (Jawa Tengah).

Gunung Slamet dengan tinggi 3.432 meter dpl memiliki tingkat aktivitas Level II sejak 9 Agustus 2019 lalu.

Tercatat rekaman kegempaan dan deformasi mengalami kenaikan pada Juni 209 lalu.

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.

Melalui rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat:

a. 193 kali Gempa Hembusan.
b. Tremor menerus, amplitudo 0,5-4 milimeter (dominan 2 milimeter)

Untuk saat ini masyarakat atau pun pengunjung tidak diperbolehkan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.

Baca Juga: 69 WNI ABK Diamond Princess Diperkirakan Senin Dini Hari Mendarat di Bandara Kertajati

12. Gunung Soputan (Sulawesi Utara).

Gunung Soputan memiliki tinggi 1.809 meter dpl. Terjadi penurunan aktivitas vulkanik menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak 8 Oktober 2019 lalu.

Letusan terakhir terjadi pada tanggal 16 Desember 2018 lalu, menghasilkan kolom erupsi 7000 m, teramati abu berwarna kelabu hingga hitam.

Melalui rekaman seismograf pada 02 Maret 2020 tercatat:

a. 18 kali Gempa Guguran.
b. 3 kali Gempa Hembusan.
c. 1 kali Gempa Vulkanik Dalam.
d. 2 kali Gempa Tektonik Jauh.

Untuk itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 kilometer dari puncak dan dalam wilayah sektor arah barat- barat daya sejauh 2,5 kilometer yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman lava dan awan panas guguran. (*)

Artikel ini bersumber dari Pikiran-rakyat.com dengan judul "Tak hanya Merapi, 12 Gunung di Indonesia juga Berada di Tingkat Waspada dan Siaga"

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler