2 Warga Depok Positif Virus Corona, 76 Tenaga Medis RS Mitra Keluarga Dirumahkan

2 Maret 2020, 15:17 WIB
WALI Kota Depok, Mohammad Idris dalam konferensi pers terkait dua pasien terkonfirmasi COVID-19 yang berstatus sebagai warga Kota Depok, di Balaikota Depok, Senin 2 Maret 2020. /- Foto: Amir Faisol/PR

SEPUTARTANGSEL.COM - Sejak Senin 2 Maret 2020 siang, beredar info melalui pesan Whatsapp tentang 76 tenaga medis di RS Mitra Keluarga yang dirumahkan karena diketahui pernah berinteraksi dengan 2 warga Depok yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Ternyata, informasi ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Wali Kota Depok, M Idris Abdul Somad.

"Tujuh puluhan (orang) itu bukan berarti positif, tapi diketahui berinteraksi dengan pasien. Itu dirumahkan dan tengah kita pantau," jelas Idris kepada pers di Balai Kota Depok, Senin 2 Maret 2020.

Baca Juga: Breaking News. Presiden Joko Widodo Pastikan 2 WNI Positif Terinfeksi Virus Corona. Menkes Terawan: Ibu dan Anak di Depok

Menurut Idris, tindakan merumahkan puluhan tenaga medis itu untuk menghindari kontak dengan yang lain.

"Sementara dirumahkan agar tidak terjangkit ke yang lain. Tenaga medis yang berinteraksi, dikhawatirkan, karena mereka berinteraksi. Itu dihitung semua, mereka semua dirumahkan," jelas Idris.

Kedua warga Depok yang positif terinfeksi virus corona itu berinisial NT (31) dan ibunya MD (64), tinggal di Perumahan Studio Alam di Kecamatan Sukmajaya, Depok.

Baca Juga: Ibu yang Sebar Hoax Bayinya Diculik Resmi Tersangka Terancam Hukuman 7 Tahun, Ini Motifnya

Saat ini keduanya masih ditangani di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat langsung memastikan rantai pergerakan dua warga Depok yang positif terjangkit virus corona.

Kepala Dinkes Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti mengatakan, Tim Gerak Cepat Dinkesprovjabar sedang melacak semua kontak yang mungkin terjadi dengan pasien konfirmasi postif tersebut.

“Kalau dipastikan ada kontak dengan pasien tersebut, maka masuk dalam pemantauan selama 14 hari,” kata Berli, Senin 2 Maret 2020.

Baca Juga: 10 Unit Ruko Longsor ke Sungai di Jember, Jawa Timur

Menurut dia, apabila dalam masa pemantauan timbul gejala akan langsung dilakukan pengawasan serta pemeriksaan positif atau tidaknya.

“Kalau positif dirawat di fasilitas rujukan yang terlengkap,”ujar Berli.

Terkait dengan identitas pasien, Berli menuturkan, saat ini identitas dan lainnya masih dipegang oleh Kemenkes. Pihaknya masih konfirmasi ke sumber.

Berli meminta masyarakat Jabar, agar tidak panik dan tetap tenang.

Baca Juga: 69 WNI ABK Diamond Princess Diperkirakan Senin Dini Hari Mendarat di Bandara Kertajati

Saat ini pemerintah pusat, provinsi dan kota sedang melakukan langkah-langkah preventif secara terintegrasi untuk mengurangi resiko penularan ataupun jatuhnya korban.

“Doakan kami untuk diberi kekuatan, kesehatan dan kemudahan dalam bertugas. Semoga Allah SWT Tuhan YME senantiasa melindungi kita semua,” ujar Berli.(*)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler