Puan Maharani Minta Pemerintah Kontrol Harga Bahan Pokok, Netizen Malah Gagal Fokus Sama Hal Ini

29 Desember 2021, 13:17 WIB
Ketua DPR RI, Puan Maharani minta pemerintah mengontrol harga bahan pokok /Foto: Instagram/@puanmaharaniri/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, ikut berbicara tentang harga bahan pokok alias sembako yang naik menjelang akhir tahun.

Bahkan, Puan Maharani menyebut kenaikan harga melebihi pada akhir tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, Puan Maharani mendorong pemerintah untuk mengontrol harga sembako.

Baca Juga: Harga Telur Naik Drastis, Dokter Eva: Ayam Banyak yang Cuti Bertelur Karena Liburan Nataru

"Menjelang akhir tahun, sejumlah harga bahan pangan pokok melambung tinggi. Harganya naik melebihi akhir tahun sebelumnya," ujar Puan Maharani sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @puanmaharani_ri, Rabu 29 Desember 2021.

"Karena itu, saya mendorong pemerintah untuk senantiasa mengontrol hal ini, demi kepentingan rakyat," sambung Puan Maharani.

Ucapan Puan Maharani tidak dipercaya sebagian besar netizen yang menuliskan pendapatnya di kolom komentar.

Mereka fokus kepada kata 'mendorong' yang artinya membuatnya lebih maju atau bertambah naik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Puas Lihat Produk UMKM, Netizen Malah Lapor Harga Telur Naik: Bisa Telepon Pak Menteri?

"Tidak bisa dibayangkan, Bu. Bagaimana sulitnya ekonomi rakyat kecil melihat kenaikan kebutuhan hidup saat ini. Kalau bisa, jangan mendorong pemerintah, Bu. Tapi menekan harga bahan pokok supaya tetap stabil/tidak ada kenaikan," ucap akun @tweety_12de.

"Kalau mendorong malah maju, dong. Malah ntar naik lagi," kata akun @armeyn_n.

Memang tidak bisa dipungkiri, beberapa harga bahan pokok merangkak naik sejak awal Desember 2021.

Cabe, minyak goreng, hingga yang paling drastis pekan ini adalah harga telur ayam.

Bahkan di beberapa wilayah, harga per kilogram telur ayam mencapai lebih dari Rp30.000.

Baca Juga: Said Didu Jelaskan Posisi BBM Premium dan Pertalite, Netizen: Bisnis Berarti

Di luar hal itu, pemerintah juga sudah menaikkan harga gas LPG mulai dari 12 kg dan berencana menaikkan harga tarif dasar listrik (TDL) untuk golongan nonsubsidi di tahun 2022.

Premium dan Pertalite ikut menjadi sasaran. Keduanya akan dihapus secara perlahan dan akan diganti dengan Pertamax yang dianggap lebih ramah lingkungan.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler