SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, saat ini nasib Indonesia masih bergantung kepada China.
Karenanya, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa kondisi perekonomian China berdampak kepada kondisi ekonomi di Tanah Air.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, apabila kondisi ekonomi China melambat, maka hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia.
Menanggapi hal ini, Pengamat politik Rocky Gerung menyebut pemerintah arogan karena tak memiliki perhitungan strategis ketika bekerja sama dengan China.
"Perdagangan dengan China selama ini sebetulnya lebih banyak merugikan Indonesia, dari segi geopolitik terutama. Karena persekutuan dengan China sekaligus berarti blok untuk melawan Amerika," kata Rocky Gerung, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung pada Senin, 22 November 2021.
Rocky Gerung menuturkan, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluh karena kondisi perekonomian memburuk dan daya serap China terhadap ekspor Indonesia turun.
Baca Juga: Jokowi Ikut Tetapkan Harga PCR Bersama Erick Thohir dan Luhut, DPR Didesak Gunakan Hak Interpelasi
Menurutnya, hal ini akan berdampak kepada kemakmuran di dalam negeri.
Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan, hal yang sama juga dirasakan Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Meski begitu, Rocky menilai bahwa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan sejumlah pejabat perbankan lainnya masih optimis.
Dia menjelaskan, hal ini dapat memusingkan para investor dan dunia usaha untuk mengatur perencanaan.
"Ini gilanya kabinet kita. Di dalamnya sendiri berbeda pandangannya, yang satu pesimis, yang satu optimis," ujarnya.
Karena itu, Rocky menegaskan agar Jokowi segara memberi penjelasan kepada para investor dan pengusaha terkait sikap serta pandangan pemerintah dalam menghadapi kondisi perekonomian saat ini.***