SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Cyber Indonesia, Husin Shahab laporannya terhadap Greenpeace, Senin 15 November 2021.
Aktivis sosial dan politik Nicho Silalahi ikut bertanggung jawab atas laporan terhadap Greenpeace.
Menurut Nicho Silalahi, penarikan laporan karena khawatir ada nama-nama pejabat dan anaknya yang tidak terungkap. Mereka adalah individu yang terlibat dalam eksplorasi alam dalam bisnis pertambangan, perkebunan, hingga illegal logging.
Baca Juga: Laporan Polisi untuk Greenpeace Indonesia Dicabut, Husin Alwi Berkilah: Khawatir Dipolitisir
"Dicabut agar tidak menjadi persidangan fakta, bahwa ada nama-nama pejabat dan pejabat, serta individu yang melakukan eksplorasi alam dalam bisnis pertambangan serta perkebunan, hingga illegal logging saat Greenpeace membuka datanya," ujar Nicho Silalahi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Selasa 16 November 2021.
Nicho Silalahi memang sering bersuara lantang dalam mengkritik kondisi sosial dan politik bangsa Indonesia. Kali ini dia mengatakan, jika Greenpeace membuka data, semua wajib diusut tuntas.
Sebagai informasi, Minggu 14 November 2021, Husin Shahab melaporkan Ketua Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjutak dan Kiki Taufik ke Polda Metro Jaya.
Pelaporan tersebut dilakukan setelah keduanya mengkritisi suara Presiden Jokowi di KTT COP26 tentang deforestasi. Mereka tidak melaporkan berita berdasarkan data hoaks.
Baca Juga: Greenpeace Dipolisikan, Angga Sasongko Tanya Job Desc Husin Shihab
Tuduhan tersebut ditepis oleh Kiki. Menurutnya, mereka menyampaikan data yang diperoleh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Tuduhan menyebarkan hoaks atau berita bohong itu tidak mendasar, data yang digunakan sebagai rujukan dalam menanggapi keluhan Presiden Joko Widodo yang berasal dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ujar Kiki dikutip SeputarTangsel.Com dari konfrensi secara virtual bertema Kesepakatan Final COP26 yang Jauh dari Harapan, Senin 15 November 2021.
Pelaporan terhadap Greenpeace akhirnya dicabut oleh Husin Shahab, Senin 15 November 2021. Salah satu alasan yang disampaikan saat pencabutan adalah dia tidak ingin kasusnya dipolitisasi.***