KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi Formula E, Ferdinand Hutahaean: KPK Jangan Percaya Balap Odong-Odong

6 November 2021, 10:51 WIB
Foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Politisi Ferdinand Hutahaean menyoroti polemik kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E yang tengah diusut oleh KPK. /Instagram / @aniesbaswedan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah memulai aksinya dalam mengusut kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.

Plt juru bicara KPK Ali Fikri mengaku KPK telah meminta klarifikasi terhadap sejumlah pihak guna mendalami kasus dugaan korupsi proyek Formula E tersebut.

Lantas, penyelenggaraan ajang balap mobil listrik Formula E yang diadakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu telah menarik pehatian politisi Ferdinand Hutahaean untuk buka suara melalui cuitan akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Jumat, 5 November 2021.

Dalam cuitan, Ferdinand Hutahean mengatakan unsur pidana dalam skandal Formula E itu sangat mudah sekali untuk ditemukan.

Baca Juga: Densus 88 Sita 400 Kotak Amal Usai Tangkap Teroris di Lampung, Zara Zettira: Isinya Nggak Kan?

"Mudah sekali menemukan unsur pidana skandal Formula E ini," ujar Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari cuitan akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 6 November 2021.

Mantan politisi fraksi Demokrat itu pun mengendus unsur skandal yang ada pada proyek Formula E, di antaranya adalah prosedur yang berantakan hingga hilangnya uang proyek secara tidak jelas.

"Selain prosedur yg berantakan, uangnya juga raib tak jelas. Makanya Anies memaksakan Juni 2022 sbg pembenaran uang yg keluar," kata Ferdinand Hutahean.

Lebih lanjut, dia menegaskan kepada lembaga antirasuah untuk tidak serta merta percaya terhadap proyek Formula  E.

Hal ini dikarenakan, menurut Ferdinand, proyek formula E telah menghabiskan dana APBD hingga triliunan Rupiah.

Baca Juga: Adukan Dugaan Pelecehan Seksual oleh Dosen Pembimbing, Mahasiswi UNRI Justru Ditertawakan

"@KPK_RI jgn percaya balap odong2 menjadi bukti penyerapan Triliunan APBD," ujar Ferdinand.

Seperti dikutip dari Antara, Provinsi DKI Jakarta secara resmi menjadi tuan rumah balap mobil listrik ABB FIA Formula E pada 4 Juni 2022 mendatang.

Hal ini sebagaimana yang telah ditetapkan oleh FIA World Motor Sport Council di Paris, pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Akan tetapi, penyelenggaraan Formula E itu rupanya menuai polemik. Sebab, kegiatan tersebut dinilai hanya akan menelan biaya anggaran yang tidak sedikit dan tidak membawa manfaat bagi warga DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pembayaran Commitment Fee untuk penyelenggara meskipun ancaman pandemi Covid-19 di negeri ini belum berakhir.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Unggah Video Sedang Menari di Medsos, Netizen: Definisi Neli Alias Nenek Lincah

Cuitan Ferdinand Hutahaean itu mendapatkan ragam komentar dari Netizen.

"Jangan terlalu mudah buang duit utk kegiatan yg tak berfaedah, sementara negara sampai hutang buat sediakan anggaran," tulis @fransiskusjurin.

"Asal jangan diprank dan di PHP-in KPK saja ...beberapa kali cuma pengumuman doang buat kesel saja yg denger," tulis @SulistyaniDs.

"Kalo sampe formula E jalan gk kebayang Anis B makin sulit di hentikan 2024 blm lagi efek megahnya stadium JIS. Bisa gila kalian dul," tulis @Muntang9.***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler