PDIP Bagi-bagi Beasiswa, Rocky Gerung: Suara Demokrat Naik, Jadi Panik Sendiri

29 Oktober 2021, 16:40 WIB
Pengamat Rocky Gerung menyoroti Sekjen PDIP tengah menggelar beasiswa untuk kajian akademis dalam membandingkan kinerja Jokowi dengan SBY. /Facebook / The Real R//

SEPUTARTANGSEL. COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tengah gencar menggelar pemberian beasiswa.

Beasiswa yang kini diminati 53 orang itu akan diberikan untuk yang bisa melakukan kajian akademis terhadap perbandingan kinerja antara era presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terdahulunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Rocky Gerung berpendapat upaya pengadaan beasiswa itu justru menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang dilanda kekalahan.

Baca Juga: Tes PCR di Semua Moda Transportasi, Rocky Gerung: Sejak Awal Ini Bisnis Monopolistik Rekanan Para Elite

Hal ini disampaikan oleh Rocky Gerung melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang bertajuk 'Sekjen PDIP Hasto Keracunan Data! Membandingkan Utang  Era SBY dengan Jokowi' pada Kamis, 28 Oktober 2021.

"Ini kayak main judi togel gitu. Kalo kalah engga mengaku. Kalo menang dipamer-pamer berlebihan," ujar Rocky Gerung, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Menurut Rocky Gerung,  partai berlogo kepala banteng itu terlihat panik lantaran kini elektabilitas Partai Demokrat di bawah pimpinan sah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali meroket.

Baca Juga: Kapolres Nunukan Lakukan Kekerasan kepada Anak Buah, Rocky Gerung Minta Polri Lakukan Hal Ini

"Pasti ada survey internal PDIP yang menemukan bahwa suara partai demokrat naik. Karena itu dia panik sendiri, kan. Jadi di situ konyolnya, kan, terbaca tuh," ujar Rocky Gerung.

Pendiri Setara Institute itu menduga ide beasiswa itu dilakukan dengan sengaja untuk menggerogoti prestasi SBY. Namun, menurutnya, pemberian beasiswa sebagai  sebuah keputusan yang kacau.

"Dari awal ide itu untuk menggerogoti prestasi SBY, kan. Tapi, di mana metodologinya kalau Hasto atau PDIP mensponsori analisis untuk membandingkan Jokowi dan SBY. Jokowi itu adalah kader partai. Dari situ saja metodologinya sudah kacau," katanya.

Baca Juga: Kapolres Nunukan Hajar Anak Buah, Rocky Gerung: Keinginan Komandan untuk Memamerkan Kekuasaannya

Menurutnya, apabila PDIP tidak menganggap popularitas AHY sedang meroket, maka mereka tidak akan bersusah payah untuk menjatuhkan elektabilitas Partai Demokrat.

"Kalau dia enggak anggap AHY atau Partai Demokrat naik, maka dia enggak akan bikin upaya untuk menurunkan elektabilitas Partai Demokrat," ujar Rocky Gerung.

Menurutnya, karena PDIP memandang keberadaan Partai Demokrat sebagai suatu ancaman besar, maka upaya untuk menjatuhkan citra Partai Demokrat juga dilakukan dengan aksi kudeta oleh KSP Moeldoko.

Baca Juga: Yaqut Klaim Kemenag Hadiah Negara Buat NU, Rocky Gerung: Belum Jadi Negarawan, Jadi Politisi Pun Belum Sanggup

“Apalagi Pak Moeldoko enggak berhasil untuk menurunkan elektabilitas Demokrat," ujarnya.

Oleh sebab itu, apabila pemberian beasiswa tetap dijalankan dengan tujuan untuk menjatuhkan Partai Demokrat justru hanya akan memperburuk citra Partai PDIP itu sendiri.

"Pemberian beasiswa itu ajaib betul. Pemberian beasiswa untuk hal yang sudah dipastikan akan memperburuk citra PDIP," tambah Rocky Gerung.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler