SEPUTARTANGSEL.COM - Komika Gilang Bhaskara menanggapi rencana pemerintah terkait vaksin booster berbayar.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Gilang Bhaskara mengomentari vaksin ketiga (booster) yang akan dibuat berbayar oleh pemerintah untuk masyarakat umum.
"Vaksin ketiga/booster ada rencana mau dibikin berbayar," cuit Gilang dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @gilbhas pada Sabtu, 28 Agustus 2021.
Kemudian Gilang menjelaskan sistem dari vaksin booster berbayar tersebut.
Baca Juga: Gaya Raditya Dika Jelang Operasi Usus Buntu Dikomen Netizen: Tetep Ngelawak di Segala Kondisi
"Jadi awal-awal kita dikasih gratis dulu, kalo suka dan berasa manfaatnya, kalo mau lagi ya harus bayar. Kayak cara jualan apa ya gitu?" lanjutnya.
Cuitan dari Gilang tersebut justru dapat komentar negatif dari para netizen.
"Banyak kali cengkunek kau, sana gih joget2 aja. ITU BOOSTER, gak wajib. Yang penting kau dah dapat vaksin 1 dan 2," komen akun @kisbet_.
"Kotor banget pikiran kamu," tulis akun @aewin86.
"Fyi, vaksin gratis ada modnya loh bisa download di apkmod.com," ujar akun @tidakjatuh_.
"Jadi menurut anda ini semacam free trial Spotify premium? Negara disama2in dengan aplikasi pemutar musik?" kata akun @harukiYoko.
"Namanya juga booster kak. Tambahan. Lu emang maunya pemerintah nyediain blackmores gratis ke seluruh rakyat? Ya beli sendiri kalo butuh tambahan. Yang penting 1 sama 2 nya bener gratis dan merata," ungkap akun @ribkadel.
"Udah ga paham tapi sok paling iye.. kl mau Sok kritis mesti cerdas jg," komen akun @Novrdx1.
Sebagai informasi, vaksin booster atau ketiga yang saat ini hanya didistribusikan kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Namun beredar informasi jika beberapa pejabat mengaku telah mendapatkan vaksin booster atau dosis ketiga tersebut.
Informasi itu sendiri tersebar dari video akun YouTube Sekretariat Negara saat mendokumentasikan Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan ke Samarinda, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Sujiwo Tedjo Sebut Penghina MU Usai Ronaldo Gabung Lagi Sama dengan Hina Pramuka, Kok Bisa?
Video tersebut telah dihapus, meski begitu beberapa orang berhasil mengabadikan video tersebut dan tersebar di berbagai media sosial. ***