Gibran Bantah Luhut Soal Data Kematian Covid-19 Solo Tinggi, Rachland Nashidik: Kali Ini Saya Bela Pak Luhut

1 Agustus 2021, 22:40 WIB
Politisi Demokrat, Rachland Nashidik membela Luhut Binsar Pandjaitan usai Gibran Rakabuming Raka membantah data angka kematian Covid-19 di Solo tinggi /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyoroti pernyataan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang membantah pemaparan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan soal data kematian Covid-19 di Solo tinggi.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Rachland Nashidik menyatakan sikapnya untuk membela Luhut.

"Kali ini saya bela Pak Luhut," tulis Rachland Nashidik, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RachlanNashidik, Minggu, 1 Agustus 2021.

Baca Juga: Kartu Prakerja Bakal Dibuka Lagi, Simak Syarat dan Siapa yang Boleh Daftar, Kamu Termasuk?

Rachland menjelaskan kepada Gibran bahwa saat ini Indonesia sedang dilanda Pandemi Covid-19, sehingga tidak ada pilihan tempat bagi pasien yang meninggal.

Dia mengatakan seharusnya tidak menjadi masalah jika ada korban meninggal akibat Covid-19 merupakan masyarakat di luar Kota Solo. Tidak perlu sampai tidak diakui dan tidak dicatat datanya.

"Lalu kenapa bila korban berasal dari kota lain? Dia tak berhak dapat perawatan di Solo? Kematiannya tidak diakui dan tidak dicatat sebagai korban?" sindir Rachland.

Lebih lanjut, Rachland menyayangkan pernyataan Gibran yang seolah-olah menganggap nyawa masyarakat sebagai bahan pokrol.

Baca Juga: Dua Harimau Ragunan Covid-19 Jalani Karantina, Dijenguk Anies Baswedan

Dia juga menyinggung Gibran dengan mengatakan daerah yang masuk ke dalam Zona Merah Covid-19 tidak akan menjadi Zona Oranye dengan memeriksa KTP orang yang meninggal, memisahkannya, dan tidak menghitungnya sebagai korban Covid-19.

"Memangnya Zona Merah bisa ditipiskan jadi oranye dengan memeriksa KTP orang mati, memisahkannya dari jenazah ber-KTP Solo, dan tidak menghitungnya sebagai korban Covid?" ungkapnya.

Sebelumnya, Gibran membantah data yang dipaparkan oleh Luhut yang menyebut angka kematian Covid-19 di Kota Solo tinggi.

Baca Juga: Gaet Penggemar Nike Ardila, Amel Amelia Rilis Singel Perdana dan Populer di Youtube

Dalam penjelasannya, Gibran mengatakan data kematian Covid-19 di Kota Solo bercampur dengan data Provinsi Jawa Tengah, sehingga data pasien yang meninggal bukan hanya masyarakat yang ber-KTP Kota Solo saja, melainkan ada juga yang dari luar.***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler