Tingkat Konversi Rendah, Luhut Minta Kemenkes Ubah Tempat Tidur non-Covid di DIY

30 Juli 2021, 00:05 WIB
Menteri Koordinantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. /Foto: Tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden/

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta penambahan tempat tidur di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Permintaan tersebut disampaikan Luhut dalam rapat koordinasi secara daring karena provinsi tersebut memiliki persentase perawatan Rumah Sakit untuk pasien Covid-19 terendah di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali.

Sehingga hanya 6,1 persen pasien  Covid-19 yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit.

“Padahal secara umum bisa mencapai 20 persen. Situasi tersebut bisa menjelaskan mengapa angka kematian tinggi,” ujar Luhut dikutip SeputarTangsel.com dari laman maritim.go.id, Kamis 29 Juli 2021.

Baca Juga: Luhut Diisukan Telah Jual Separuh Aset Negara ke China, Begini Faktanya

Luhut menjelaskan, dari 34.732 kasus aktif di DIY, hanya 2.115 yang mendapat perawatan di Rumah Sakit.

Luhut juga menyebut jika angka kematian di DIY terus meningkat sejak kapasitas tempat tidur RS (BOR) menembus angka hampir 80 persen. 

“Kapasitas rumah sakit sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemprov dan Pemkab/Pemkot di DIY agar segera melakukan konversi TT (tempat tidur) Non-Covid menjadi Covid,” lanjutnya.

Dengan konversi tersebut, secara keseluruhan diharapkan angka konversi tempat tidur dapat mencapai 50 persen sehingga pasien dengan gejala berat dapat ditangani di Rumah Sakit.

Baca Juga: PPKM Kemungkinan Dilonggarkan, Luhut: Ada Tren Penurunan Dibanding Minggu Pertama

Luhut juga meminta kepada Dandim dan Kapolda DIY untuk bekerja sama menggiatkan upaya tracing dan testing.

“Saya harap dalam beberapa hari ke depan kalian (Kapolda dan Dandim) betul-betul meningkatkan aktivitas testing & tracing sehingga bisa membawa pasien Isoman yang saturasinya mulai memburuk ke fasilitas Isoter atau rumah sakit,” perintah Luhut.

Dengan penambahan kapasitas tempat tidur kebutuhan oksigen juga bertambah.

Untuk itu, guna membantu memenuhi kebutuhan oksigen di Rumah Sakit, pemerintah pusat mengirimkan 150 buah konsentrator oksigen.

“Kita juga baru mendapatkan bantuan 10 ISO Tank untuk Oksigen, nanti akan kita deploy (kirim) ke Jogja,” imbuhnya.

Baca Juga: Dokter Tirta Sentil Kemenkes PCR di Puskesmas Luar Jawa Bisa 5 Hari, Netizen: di Jawa Juga Begitu

Menkes Budi Gunadi juga menambahkan akan segera mengirimkan oximeter ke seluruh Puskesmas di DIY. 

“Oximeter itu diperlukan untuk melakukan pengukuran saturasi terutama kepada warga yang sedang Isoman agar penanganannya tidak terlambat,” tambahnya.

Menkes mengatakan pihaknya mendapatkan laporan tingginya angka kematian di rumah sakit. 

Penyebabnya rendahnya tingkat saturasi pasien saat dibawa ke rumah sakit untuk jalani Isolasi Terpusat (Isoter). ***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler