Rocky Gerung Sebut Menkopolhukam Mahfud MD Tidak Akan Dipercaya Lagi oleh Publik Gara-gara Hal Ini

25 Juli 2021, 14:14 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung /Foto: Instagram.com/@RockyGerungOfficial/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai, publik tidak akan lagi percaya kepada kemampuan analisa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.

Hal itu disebutkan Rocky Gerung melalui kanal YouTube pribadinya usai beredar isu demo besar-besaran bertajuk 'Jokowi End Game' yang semula dijadwalkan pada Sabtu, 24 Juli 2021 kemarin.

"Jadi orang tidak percaya lagi kemampuan analisa dari Mahfud MD. Orang bilang ini Menko apa dengar-dengar, nguping-nguping hoaks doang," kata Rocky, dikutip Seputartangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Minggu, 25 Juli 2021.

Baca Juga: Pemerintah Heboh Respon Aksi 'Jokowi End Game' Padahal Tidak Ada Demo, Fadli Zon: Bikin Malu Dunia Intelijen

Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu bahkan menyebut Mahfud MD kena prank.

Pasalnya, isu terkait akan diadakannya demo besar-besaran bertajuk 'Jokowi End Game' hanya sekadar isapan jempol.

Meski kemarin polisi telah menyiagakan 3.385 personal di sekitar kawasan Istana Negara, namun hingga sore hari kawasan tersebut masih terlihat lenggang.

Baca Juga: Isu Demo Besar-besaran 'Jokowi End Game', Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Kena Prank hingga Kepanikan Kekuasaan

Padahal, sebelumnya Mahfud MD sudah sempat menanggapi isu tersebut dengan mengatakan kemungkinan adanya kelompok tidak murni yang hanya ingin memanfaatkan situasi setelah muncul wacana demo 'Jokowi End Game'.

"Kan itu tandanya Pak Mahfud MD dengan wajah serius menerangkan bahwa ini ada kelompok yang memang sengaja mengacaukan dan kami akan tindak tegas. Nah itu dia tuh, kena prank lah Mahfud MD," ujar Rocky.

"Saya kira BEM Indonesia lagi ketawa-ketawa nih. Rasain lo ya," sambungnya.

Baca Juga: Isu Demo Jokowi End Game Catut Nama Universitas Pamulang, Rachland: Tebar Fitnah Kanan Kiri

Pendiri Setara Institute itu menilai, saat ini pemerintah tidak memiliki kemampuan dalam mendeteksi keadaan.

"Yang bikin heboh adalah sebenarnya ketidakmampuan kekuasaan untuk mendeteksi keadaan. Jadi suatu waktu nanti, begitu ada hal yang serius, kekuasaan akan bolong lagi. Mana mungkin kekuasaan nggak punya pengetahuan tentang kondisi para pembuat meme itu, pendemo segala macam dari pihak manapun?" tuturnya.

Lebih lanjut, dia bahkan mengatakan bahwa saat ini sedang terjadi kepanikan kekuasaan di mana masing-masing lembaga atau instansi dalam pemerintahan sudah tidak lagi saling percaya.

Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Dianggap Lawan Ayahnya Soal PPKM Darurat, Rocky Gerung ke Jokowi: Bisa Tegur?

Rocky menyebut kondisi ini sebagai situasi bahaya karena Istana tidak memiliki koordinasi.

Karena itu, dia meminta agar Mahfud MD meminta maaf kepada publik karena tidak mampu membaca keadaan.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler