SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan didorong untuk maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Adapun dorongan tersebut datang dari Komunitas Mileanies yang dibentuk di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami melihat Anies adalah seorang tokoh yang layak didorong. Sudah banyak kelihatan hasil kerjanya. Solusinya tentu pada 2024 nanti, sejauh ini kami tidak melihat figur lain yang dianggap bisa membawa Indonesia lebih baik," kata Inisiator Mileanies, Muhammad Ramli Rahim dalam konferensi persnya pada Senin malam, dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Selasa, 11 Mei 2021.
Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Larang Ziarah Kubur Selama Hari Raya Lebaran 1442 H
Menurut Ramli, apabila Anies dapat menjaga dirinya hingga akhir jabatan, maka peluang untuk maju pada Pilpres 2024 nanti akan semakin besar.
Selain itu, dia mengatakan bahwa dengan citra positif yang dimiliki mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu, maka akan ada partai politik yang mengusung dan mendukungnya.
Rencananya, Komunitas Mileanies akan mulai melakukan sosialisasi dan merekrut relawan pada bulan Juli mendatang.
Bukan hanya di Sulawesi Selatan, nantinya komunitas ini akan membuka jaringan ke seluruh Indonesia.
"Arahnya didorong ke capres, karena suaranya mengalir maka dibuatkan aliran. Bahkan dari semua hasil survei, nama Anies selalu muncul di tiga besar. Saya melihat beliau sudah terpelihara di Jakarta, begitu selesai gubernur tinggal disiapkan panggungnya, kemana pun kami siap," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Sosiolog dari Universitas Hasanuddin Makassar, Sawedi Muhammad mengatakan bahwa kini Anies telah mendapat panggung politik dari kalangan milenial.
Baca Juga: Polri Dikabarkan Temukan Keterlibatan Anies Baswedan Dalam Kasus Eks FPI Munarman, Begini Faktanya
Meski begitu, Sawedi menilai Anies tetap membutuhkan panggung lain dari sejumlah kelompok seperti pekerja, buruh, hingga petani.
Menurutnya, hal ini untuk menyesuaikan segmentasi dukungan berdasarkan dengan arus politiknya.***