Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Kunjungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke beberapa wilayah seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur mengundang banyak penafsiran dari beberapa pihak.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga melihat kunjungan Gubernur DKI tersebut memiliki makna tersurat sekaligus tersirat.
Jamiluddin melihat bahwa secara tersurat kunjungan Anies adalah untuk mengamankan pangan warga Jakarta sedangkan secara trsirat kunjungan Anies tersebut dapat dimaknai dalam konteks politik.
“Secara tersurat, kunjungan Anies itu hanya untuk mengamankan pangan warga Jakarta dan keinginan menyejahterakan petani. Hal itu diungkapkan Anies secara tegas saat di Cilacap dan Ngawi. Namun demikian, secara tersirat kunjungan Anies ke dua provinsi itu juga dapat dimaknai dalam konteks politis,” kata Jamiluddin Ritonga dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin, 26 April 2021.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Menunda Jadwal Proses Persidangan Pemimpin Aung San Suu Kyi
Baca Juga: Catat, Bandara Kualanamu Tetap Layani Penerbangan Di Masa Larangan Mudik 2021 Dengan Ketentuan Ini
Jamiluddin memperkuat argumennya dengan bukti kunjungan Anies ke Pondok Pesantren Gontor di Ponorogo untuk sowan kepada ulama, Anies juga sempat menginap di kota Madiun dan bertemu dengan Wali Kota beserta Gubernur Jawa Timur, Chofifah Indar Parawansa.
“Rangkaian pertemuan itu, memang bernuansa politis. Kepada ulama, Anies berupaya mendekatkan diri dengan datang langsung ke Pondok Modern Gontor. Dukungan ulama ini sangat diperlukannya agar nantinya Jawa Timur dapat menjadi lumbung suaranya,” ujar Pengamat politik Universitas Esa Unggul tersebut.
