SEPUTARTANGSEL.COM- Mantan Jubir KPK Febri Diansyah mengomentari kasus yang sedang ramai di dalam lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam unggahan twitternya Febri Diansyah @febridiansyah mencuitkan kerisauannya dengan kondisi KPK saat ini.
Febri Diansyah menuliskan kalimat Sampai juga di sini, KPK harus mati.
"Sampai juga di sini...," dengan mengunggah tulisan 'KPK Harus Mati' (Koruptor)
"KPK HARUS MATI" (Koruptor) Jika sudah begini, apakah anda akan diam saja? Bangkit! Lawan Korupsi!"
Unggahan Febri Diansyah sepertinya mendapat perlawanan dari netizen.
Beberapa netizen mengomentari unggahan Febri Diansyah dengan komentar menohok.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Jumat 7 Mei 2021, Lengkap mulai, RCTI, TransTV, Trans7, NET, SCTV, ANTV, GTV dan MNC
Sebagai mantan Juru bicara KPK dan orang yang pernah berada di dalam KPK.
"Ketika di dalam gedung diam seribu Bahasa....ketika di luar koar2 bagai pejuang. Biasanya yg selalu koar2 di luar gelanggang adalah penonton yg sakit hati. Dan gagal 100% dlm bertarung ketika dlm Gelanggang....Hanya bisa Nyorocos dgn 1000 air liur basi," balas Prince_Azhim di akunnya @azhim_prince.
Begitu juga dengan komentar balasan dari Angel Maximilan di akunnya @AngelMaximilan.
"Sesudah diluar, sekarang seperti pejuang, kemana saja .... bukan jamannya lagi seperti itu, faktanya terlalu banyak kepentingam dan kelompok di tempat kerja anda dulu. Kalau mau ikut berantas kenapa Anda keluar dengan alasan klise hahahaha."
Baca Juga: Komitmen Ekonomi Hijau Perlu Dukungan Berbagai Pihak
Bahkan pemilik nama Afif di akunnya @Afifpradja menilai narasi Febri Diansyah dibilang ngawur.
"Salah. Narasinya ngawuurrr! Cukup kejaksaan dan kepolisian di rapihkaan, bubarkan KPK tidak sama dengan mendukung narasi KORUPTOR! Setiap org pada prinsipnya punya kecenderungan untuk korupsi, tapi prinsip dn niatnya diatur oleh konstitusi. #BubarkanKPK."
Seorang netizen bernama EdLin di akunnya @Eddianto1 malah menyatakan setuju jika KPK dimatikan. Menurutnya KPK sebagai lembaga Ad Hoc lebih baik dibubarkan daripada mempertahankan 75 orang tak lulus tes Wawasan Kebangsaan. Masih ada Polri dan Kejaksaan yang kini kinerjanya lebih terlihat.
Baca Juga: DPR: KPK dalam Penyadapan, Penggeledahan, dan Penyitaan Jangan Langgar HAM
"Kalo perlu @KPK_RI dimatikan dari pada mempertahankan 75 orang yg tidak lulus TWK. Apalagi KPK hanyalah lembaga Adhoc....masih ada @DivHumas_Polri & @KejaksaanRI
yg kinerjanya saat ini lebih moncer dari pada KPK." ***