SEPUTARTANGSEL.COM- Jimly Asshiddiqie melalui unggahannya @JimlyAs mencuitkan kalimat yang mengkritik seorang ulama, Haidar Bagir pada 27 April 2021.
Ia memprotes Haidar Bagir yang mempertontonkan minum di depan jamaahnya yang sedang berpuasa pada bulan Ramadan.
Dalam cuitannya Jimly menuliskan ajaran agama mesti seimbang antara halalan dan thoyyiban.
Baca Juga: Innalillahi, Sekretaris Majelis Syuro PKS, Untung Wahono Meninggal Dunia
Jimly Asshiddiqie menambahkan tidak semua benar itu baik, dan tidak semua yang baik itu benar.
"Ini contoh jg ttg ajaran agama yg mesti seimbang antara “halalan-thoyyiban”. Beragama jngan hanya halal-haram. Tdk semua yg benar itu baik, sbaliknya jg tdk smua yg baik itu benar. Utk apa mprtontonkn minum di depan jamaah yg sdg brpuasa?" kritik Jimly Asshiddiqie.
Seperti yang ditautkan dalam cuitan Jimly Asshiddiqie, mengomentari unggahan Ulama Haidar Bagir dari twittenya Kabar Cinta @Haidar_Bagir.
Pada unggahan itu Haidar Bagir memamerkan saat ia sedang minum di acara webinar dengan menuliskan unggahannya,
"Siang2 2 hari lalu saya ngisi zoominar & tampak sempat minum. Ada yg panik," tulis Haidar Bagir.
Haidar melanjutkan, bahwa ia sedang berada di Situbondo, Jawa Timur, menjadi musafir boleh tak puasa.
Dikatakan Haidar Bagir, Nabi pun pernah memaksa orang batralkan puasa saat Fath Makkah.
"Pdhl saya mmg sdg di Situbondo & tiada keraguan musafir boleh tak puasa. Saat Fath Makkah Nabi malah prnh maksa org batalkan puasa. Pun, dlm Qur'an, yg sakit/musafir diminta mengganti puasa di hari lain," tulisnya. ***