Mengaku Tak Pernah ke TMII, Goenawan Mohamad Ungkapkan Alasannya

20 April 2021, 06:30 WIB
Goenawan Mohamad /Sumber: Facebook / Goenawan Mohamad/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Budayawan sekaligus jurnalis senior yang mendirikan media Tempo, Goenawan Mohamad, belakangan menulis di akun media sosial pribadinya bahwa dia segan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Taman rekreasi keluarga yang dikenal sebagai ‘miniatur Indonesia’ tak membuat Goenawan tertarik untuk mencicipi keindahan yang ditawarkan tempat tersebut.

Bukan tanpa alasan. Goenawan sempat memberi keterangan bahwa dirinya pernah sekali mengunjungi TMII untuk menghadiri resepsi pernikahan namun dirinya tak tertarik untuk melihat secara keseluruhan bagian-bagian taman rekreasi yang belakangan telah diakuisisi Pemerintah dari keluarga Cendana.

Baca Juga: Pekan Mode Timur Tengah Umumkan Edisi Perdananya

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung Gerakan #1JutaOrangBaik untuk Pelaku Ekonomi Kreatif

Dalam akun Facebook pribadinya, Goenawan Mohamad menjelaskan alasan kesejarahan mengapa dirinya tidak ingin mengunjungi TMII.

“Sejak 1971, sejak ‘taman’ itu berdiri,  saya punya kaul tak akan datang melihat apapun  yang disajikan di sana  selama Orde Baru berkuasa,” kata Goenawan dalam status yang diunggah pada Senin, 19 April 2021.

Dia mengatakan bahwa TMII dibangun melalui serangkaian protes yang diberangus secara paksa. Proyek ambisius yang menghabiskan uang Rp 10, 5 miliar tersebut menurutnya dirancang tanpa manfaat jelas bagi rakyat di pelosok.

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi Seniman, Presiden: Pandemi Masih Ada, Kita Harus Eling dan Waspada

Baca Juga: TNI: Vaksin Nusantara Sudah Mengikuti Kaidah Ilmiah

“Taman Mini dibangun dengan disertai protes, serangkaian  protes yang dihentikan dengan kekerasan. Para mahasiswa, bersama sejumlah warga negara, menganggap rencana ambisius itu membuang-buang uang negara 10,5 milyar (nilai rupiah di awal 1970-an), untuk sesuatu tanpa manfaat jelas bagi rakyat di pelosok-pelosok,” tulis Goenawan.

Goenawan mengenang di balik keindahan miniatur yang ditawarkan pemerintah di dalamnya terdapat ratusan korban yang dibungkam secara paksa dan penganiayaan yang dilakukan aparat terhadap mahasiswa.

“Dengan brutal protes dihentikan. Mahasiswa yang ikut dalam aksi menentang diserang pasukan setengah gelap. Ada yang terluka bacok, ada yang terluka tembak, beberapa orang ditahan, termasuk Arief Budiman. Protes itu gagal. TMII dengan lancar dibangun,” sambungnya.

Baca Juga: Asyik, Mulai 1 Mei Liga Italia Boleh Dihadiri Penonton di Stadion

Baca Juga: Selamat, Kabar Bahagia Dari Penyanyi Kondang Malaysia Siti Nurhaliza!

Meskipun TMII sudah menghibur jutaan orang dan menjadi ikon kebanggaan negara pada era Orde Baru hingga sekarang, Goenawan tetap tak memiliki niat untuk pergi ke sana.

“Tentu, sejak itu ia telah menghibur jutaan orang.  Tapi saya tetap tak ingin ke sana.” katanya.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler