SEPUTARTANGSEL.COM – Dua tempat pengungsian korban kebakaran kilang minyak Balongan, Indramayu dikunjungi Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Selain itu dia menyempatkan diri untuk berdialog dengan para korban.
“Kalau ingat kejadian kebakaran masih takut. Tetapi dengan kehadiran Ibu kami bisa tegar,” ujar Yati, salah seorang korban, kepada Tri Rismaharini.
Baca Juga: Menurut Survei, Istana Diyakini Tak Terlibat KLB Partai Demokrat
Baca Juga: Di India, WhatsApp Akan Diselidiki Soal Kebijakan Privasi
Tri Rismaharini yang juga mantan Walikota Surabaya menyebutkan kebakaran yang begitu besar membawa korban luka dan membuat warga sekitar trauma. Apalagi yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi kebakaran.
Untuk itu diperlukan psikolog guna pemulihan trauma.
“Saya juga lagi kirim psikolog untuk ikut memberikan bantuan trauma healing,” ujarnya saat mengunjungi korban kebakaran pada Senin malam, 29 Maret 2021.
Baca Juga: Kapolri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral Makassar Jaringan JAD
Baca Juga: PP Muhammadiyah Keluarkan Tuntunan Ibadah Ramadan 1442 H Dalam Kondisi Darurat Covid-19
Psikolog didatangkan dari beberapa lembaga terkait. Termasuk dari Pertamina.
“Dari Pertamina juga sudah menyiapkan psikolog untuk memberikan trauma healing,” ujar Risma menambahkan.
Beberapa jam sebelumnya, sejumlah personel polisi perempuan dari Polres Indramayu juga diterjunkan. Mereka menggelar kegiatan pemulihan trauma kepada masyarakat korban di pengungsian.
Baca Juga: Keberanian Sekuriti Gereja Hadang Pelaku Bom Bunuh Diri Diapresiasi Kapolri
Baca Juga: Apa Respon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Atas Kilang Minyak Balongan Yang Terbakar?
Pemulihan trauma digelar di Kantor Pendopo Bupati Indramayu yang juga menjadi tempat pengungsian.
“Kami mendengarkan keluhan masyarakat yang terdampak ledakan dan kebakaran kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan, dan memberikan motivasi serta semangat kepada masyarakat yang terdampak,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Dikutip dari Antara, polisi membantu mengamankan pemukiman warga yang ditinggalkan.
Baca Juga: Di Twitter Ribuan Kali Lebih Ditonton, Video Kejadian Ledakan di Gereja Katedral Makassar
Baca Juga: Oposisi Sangat Penting Cegah Pemerintah Otoriter
Penyebab kebakaran masih terus diselidiki. Proses olah tempat kejadian perkara baru dapat dilakukan setelah api benar-benar padam karena sangat berbahaya. ***