Moeldoko Menjawab Alasan Menerima Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB: Saya Khilaf, Jangan Bawa-Bawa Presiden

29 Maret 2021, 09:24 WIB
Moeldoko menyampaikan pidato perdana saat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025. /Foto: ANTARA FOTO/Endi Ahmad/Lmo/aww./

SEPUTARTANGSEL.COM- Setelah Moeldoko diam beberapa lama tak mengeluarkan pernyataan berkaitan terpilihnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang Sumatra Utara. 

Melalui akun Instagram pribadinya @dr_moeldoko pada 28 Maret 2021 Moeldoko mengeluarkan pernyataannya. 

Dalam unggahan berjudul Moeldoko Menjawab, ia mengutarakan apa yang menjadi pertanyaan publik selama ini.

Baca Juga: Anak dari Presiden RI ke-4 Gus Dur, Alissa Wahid Sebut Aksi Terorisme Tak Ada Hubungannya dengan Kemiskinan

Baca Juga: Maverick Vinales Tim Monster Energy Yamaha Podium Pertama MotoGP Seri Perdana di Sirkuit Loasil, Qatar

Pertanyaan yang pertama diajukan adalah, kenapa Moeldoko menerima pinangan untuk menjadi ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

"Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat."

Menurutnya pergeseran dalam tubuh Partai Demokrat menjadi sebuah pertarungan ideologis, yang terstruktur dan gampang dikenali. Hal ini dianggapnya juga akan mengancam cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. 

Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan di Indramayu Jadi Trending Twitter, Netizen Ramai-ramai Berduka

Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan Jadi Sorotan Media Asing, Ledakan Pecahkan Kaca-kaca Rumah Warga

"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa. Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB," papar Moeldoko. 

Moeldoko tetap yakin dengan keputusannya menerima pinangan Partai Demokrat versi KLB. 

Dikatakannya, bahwa apa yang diyakininya benar dan tak mau membebani Presiden.

Baca Juga: Korban Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu Bertambah Jadi 20 Orang, Ratusan Orang Mengungsi

Moeldoko juga mengakui sebuah kekhilafan. Mengambil keputusan tanpa memberitahukan kepada istri dan keluarganya. 

"Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan negara. Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persoalan ini," ujarnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler