SEPUTARTANGSEL.COM - Anak dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid mengatakan bahwa kemiskinan tidak berhubungan dengan aksi terorisme.
Alissa Wahid menyebutkan bahwa hasil riset dari sejumlah lembaga di Indonesia menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat sosial ekonomi status (SES) seseorang dengan sikap radikal.
Lebih lanjut, Alissa Wahid mencontohkan beberapa aksi terorisme yang dilakukan oleh pelaku yang berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke atas seperti peristiwa bom di Srilanka dan Surabaya beberapa waktu lalu.
"Pelaku bom di Srilanka dari keluarga konglomerat. Pelaku bom Surabaya 2018 keluarga yg well-off.
Hasil riset bbrp lembaga di Indonesia: tak ada hubungan signifikan antara tingkat SES dg sikap radikal," katanya, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @AlissaWahid pada hari Senin, 29 Maret 2021.
Karenanya, dia menegaskan bahwa kemiskinan dan ketidakadilan hanya jargon yang digunakan untuk membakar emosi masyarakat.
"Kemiskinan & ketidakadilan itu jargon yg dipakai utk membakar emosi," ujarnya.