PDIP Ragukan Penghargaan TUMI, Refly Harun: Anies Punya Kemampuan Jadi Pemimpin Internasional

6 Februari 2021, 16:08 WIB
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan. /Facebook.com/Anies Baswedan

SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk ke dalam daftar 21 Heroes 2021 versi Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).

Nama Anies Baswedan sejajar dengan orang terkaya di dunia sekaligus CEO perusahaan otomatif Tesla, Elon Musk.

Namun, hal ini diragukan oleh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kena Razia Ganjil-Genap Bogor, Dipaksa Putar Balik

Baca Juga: Jakarta Lockdown Akhir Pekan, Hoaks, dari Pesan WA Ini Bantahan Anies

Menurutnya, lembaga pemberi penghargaan tersebut dinilai tidak kredibel.

Selain itu, Komisi B DPRD DKI Jakarta menilai bahwa selama ini Anies Baswedan tidak memiliki pencapaian apa-apa dalam bidang transportasi.

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh Gilbert tidak sepenuhnya salah.

Baca Juga: Indonesia Raih 'Best Creative Destination' di Ajang Creative Tourism Award

Baca Juga: Berburu Pernak-Pernik Imlek di Pasar Asemka, Jakarta Barat

Meski begitu, penghargaan bukan berarti diberikan kepada yang terbaik, melainkan dinilai secara proses.

"Tapi jangan lupa, penghargaan itu tidak mesti bahwa dia merupakan the top one. Ada penghargaan karena progress yang dicapai, yang tadinya buruk menjadi lebih baik," kata Refly seperti dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 6 Februari 2021.

Secara lebih lanjut, Refly mengatakan bahwa dengan penghargaan tersebut, bukan berarti permasalahan transportasi di Jakarta adalah nihil.

Baca Juga: Masih Bingung Membedakan Gejala Flu dan Covid-19? Kenali Perbedaannya

Baca Juga: Tanggapi Isu Kudeta Demokrat, Rocky Gerung: untuk Cegah Partai Oposisi Lawan Istana, Termasuk Anies Baswedan?

Tetapi, hal tersebut merupakan penghargaan pada program berlanjutan.

Dengan begitu, penghargaan tersebut melihat sejauh mana masing-masing pemimpin mampu melakukan transformasi dalam bidang transportasi.

Oleh sebab itu, Refly mengatakan untuk tidak terlalu membanggakan penghargaan tersebut.

Baca Juga: Hoax Jakarta Lockdown 12 hingga 15 Februari, Begini Kata Kapolri

Baca Juga: Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi, Begini Kata LAPAN

"Kalau kita baca pemenangnya ya tidak harus bangga-bangga amat karena emang pemenangnya dari negara-negara dunia berkembang juga seperti Indonesia. Ada dari Columbia, India, Mexico City, walapun ada juga beberapa tokoh dari Eropa termasuk dari Jerman. Lalu ada juga tokoh dunia seperti Elon Musk," ujar Refly.

Kemudian, Refly juga menilai bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk keunggulan Anies karena mampu melobi dalam tingkat internasional.

"Kenapa Indonesia kurang dikenal di publik? Karena memang kemampuan berdiplomasinya itu rendah, kemampuan berbahasanya juga rendah. Jadi dunia internasional tidak mudah mengenal Indonesia dalam forum internasional," tutur Refly

Baca Juga: Dukung Gerakan Donor Plasma Konvalesen, Polda Metro Kirim Anggota Penyintas Covid-19

Baca Juga: Merasa Disukai Lawan Jenis, Kenali Apakah Itu Cinta atau Nafsu, Menurut Psikolog

"Nah Anies Baswedan sedikit orang Indonesia yang punya kemampuan untuk menjadi pemimpin internasional karena bahasa Inggrisnya juga baik," lanjutnya.

Namun, menurutnya pemimpin yang baik bukan hanya baik dalam mengelola dunia internasional tetapi juga kemampuan dalam mengelola di dalam negerinya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler