Innalillahi, Anies Baswedan Berduka: Ia Telah Jadi Jenazah

25 Januari 2021, 14:48 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia. /Foto: Twitter @aniesbaswedan/


SEPUTARTANGSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersedih melihat seorang pasien positif Covid-19 yang meninggal tanpa ada keluarga.

Kematian dari seorang pasien tersebut tengah dalam perawatan oleh para tenaga medis.

Anies menyampaikan kesedihannya itu melalui Instagram miliknya pada Minggu, 24 Januari 2021.

Baca Juga: KPK Panggil 2 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Dana Bansos Hari Ini

Dalam unggahannya, Anies menuturkan bahwa perjuangan dari seorang yang melakukan ikhtiar telah berhenti.

Alat-alat medis sudah dilepas dari tubuhnya dan meninggal tanpa didampingi oleh keluarga.

Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya,” tulis Anies Baswedan melalui akun Instagramnya @aniesbaswedan dilihat Senin, 25 Januari 2021.

Baca Juga: KPK Panggil 2 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Dana Bansos Hari Ini

Dalam unggahannya tersebut, Anies juga menyampaikan kronologi kematian sang pasien yang ia saksikan dari dekat.

Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat,” terangnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan tersebut juga menggambarkan kondisi saat tim medis dan para nakes memberikan kabar duka tersebut kepada sang keluarga.

Baca Juga: Budiman Sujatmiko: Kembangkan Koperasi di Desa Berbasis Data dan Teknologi Diintegrasikan ke PTPN V

Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam.

"Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan,” imbuhnya.

Anies Baswedan kembali menerangkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia bukan cerita fiksi dan sekedar angka statistik.

Baca Juga: Harga Daging Sapi Melonjak, Anggota DPR: Belum Ada Keberhasilan Program Swasembada Daging Sapi

Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Anies juga mengungkapkan bahwa saat ini kasus Covid-19 mayoritas menimpa klister keluarga dengan usia muda dan yang paling banyak menjadi korban meninggal adalah usia tua.

Penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain

Baca Juga: Mbak You Ngoceh, Ngaku Punya 3 Anak dari Suami yang Berwujud Ular

"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan,” sambungnya.

Dalam akhir cuitannya, Anies Baswedan kembali menghimbau masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan.

"Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga. Pakai masker itu tidak nyaman, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman,” tegas Anies.

Artikel ini telah tayang di PR Tasikmalaya dengan judul: Tiba-tiba Sampaikan Kabar Duka, Anies Baswedan: Ia Baru Saja Ditutup Kain Putih

Baca Juga: Ekonomi Berat, SBY Beralih Jual Nasi Goreng, Roy Suryo: Sindiran Cerdas

Anies juga mengungkapkan bahwa berjarak, tak bersalaman dengan keluarga untuk melakukan isolasi mandiri, harus tetap dilakukan karena berpisah selamanya itu jauh  lebih tidak nyaman.***(PR Tasikmalaya /Ega Fausta)

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler