Lacak Keberadaan Black Box Sriwijaya Air SJ-182, Basarnas Gunakan Metode Ini

12 Januari 2021, 08:27 WIB
KRI Parang, KRI Kurau, kapal Basarnas baru bersandar di posko membawa temuan pencarian Sriwijaya Air SJ 182 dari laut Kepulauan Seribu. /Pikiran-rakyat.com/Aldiro Syahrian/

SEPUTARTANGSEL.COM - Operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak sudah memasuki hari keempart.

Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa fokus di pencarian hari keempat adalah mencari lokasi pasti black box atau kotak hitam pesawat setelah terdeteksi oleh pancaran sinyal pinger.

KNKT menjelaskan metode tim gabungan untuk segera menemukan black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan sejak terdeteksi hari Minggu 10 Januari 2021.

Soerjanto membeberkan selain menggunakan pinger finder atau alat pencari, KNKT juga menggunakan metode triangle dengan mempersempit area pencarian di sekitar lokasi jatuhnya pesawat di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Baca Juga: Anggota DPR Ajak Menanti Nama Kapolri di Rabu Keramat Yang Bermakna Welas Asih

Baca Juga: Hanya Orang Ini yang Bisa Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12, Simak Penjelasannya

Menurut dia, metode triangle diterapkan sejak Minggu 10 Januari 2021 malam sekitar pukul 20.00 WIB saat proses pencarian diberhentikan sementara sore sebelumnya lantaran hujan deras.

"Tadi malam (Minggu 10 Januari) sekitar jam 20.00 WIB, tim operaai turun dengan perahu karet tapi tidak dengan penyelam, untuk membuat triangle untuk mempersempit area keberadaan dua black box tersebut," kata Soerjanto dalam jumpa pers di Posko Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta, Senin 11 Januari Malam.

"Tadi malam bisa diselesaikan triangle tersebut dengan melakukan marking dengan titik terdekat dengan lokasi sinyal black box. Mudah-mudahan hari ini kita bisa temukan kedua black box tersebut," kata dia lagi.

Menurut Soerjanto black box merupakan bagian vital dari sebuah pesawat untuk mengetahui dan mengungkap penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182. Alat ini merekam jejak penerbangan atau flight recorder yang fungsinya mirip kartu memori atau hard disk mulai saat hendak lepas landas hingga percakapan terakhir dengan ATC.

Baca Juga: Program Rumah Subsidi Tahun 2021 Disambut Asosiasi Pengusaha Real Estate

Baca Juga: Jadwal Acara TV di NET TV Hari ini, Selasa 12 Januari 2021, Tayang Drama Master's Sun

Black box sendiri memiliki kemampuan mencatat semua data penerbangan yang relevan, selain juga percakapan di kokpit pesawat. Benda ini mampu merekam suara perangkat pesawat, lalu lintas radio, diskusi antara awak kabin, hingga pengumuman kepada penumpang.

"Black box ini vital data-data yang ada, kedua black box ini. KNKT dan Basarnas saat ini fokus untuk pencarian black box selain mencari puing-puing pesawat hingga jenazah," kata dia.

Proses pencarian black box kata dia rencananya bakal kembali dilanjutkan Hari ini Selasa 12 Januari 2021 dengan mengerahkan tim gabungan KNKT, Basarnas, dan TNI dengan menurunkan Kapal Baruna Jaya ke lokasi pencarian.***

Editor: Fandi Permana

Tags

Terkini

Terpopuler