SEPUTARTANGSEL.COM - Melalui siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Wakilnya, Ma'ruf Amin melantik keenam menteri baru pada Rabu, 23 Desember 2020.
Di antaranya yaitu Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab dikenal dengan Gus Yaqut, Ketua Umum PP GP Ansor yang dilantik menjadi Menteri Agama (Menag) RI menggantikan Jenderal TNI Fachrul Razi.
Sebelum diangkat menjadi Menag yang baru di Kabinet Indonesia Maju, ternyata melalui salah satu akun media sosialnya, Gus Yaqut ternyata telah memprediksikan satu hal.
Baca Juga: Tanah Ponpes Agrokultural Markaz Syariah Minta Dikembalikan, Ini Perlawanan Habib Rizieq
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Sampaikan Kabar Duka Atas Berpulangnya Sosok Pejuang Ini
Di dalam akun Facebook miliknya, pada tanggal 18 November 2020 yang lalu, dia mengunggah sebuah postingan yang menunjukkan dirinya akan menjadi Menteri Agama. Hal itu dia unggah melalui aplikasi permainan 'Superseed".
"Hahaha iri bilang boss!!," tulis Yaqut dalam keterangannya, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Facebook Yaqut Cholil Qaumas, 26 Desember 2020.
Siapa yang tahu, sebulan lebih berlalu, unggahan yang dia anggap hanya bercanda justru menjadi kenyataan.
Baca Juga: Hari Raya Natal di AS Diwarnai Ledakan Dahysat Akibat Aksi Teror, Begini Kata Kemenlu RI
Baca Juga: Samsat Sudah Buka Kembali, Ini Lokasi Samsat Keliling Jabodetabek Buka Setengah Hari
Hingga saat ini, unggahan tersebut telah disukai oleh 4.500 orang dan telah dibagikan oleh 1.100 orang.
Sebelumnya diketahui pada sambutan pertamanya di Istana Merdeka hari Rabu, 23 Desember 2020 yang lalu, Gus Yaqut mengatakan bahwa tugas yang harus diembannya sebagai Menag tidaklah mudah.
Selanjutnya, dia juga mengatakan bahwa ke depannya dia akan menjadikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi.
Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Sabtu 26 Desember 2020, Samudra Cinta Tayang Pukul 21:15
Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Sabtu 25 Desember 2020, Ikatan Cinta Tayang Pukul 19:30
"Agama sebagai inspirasi bukan aspirasi. Yang artinya agama tidak digunakan sebagai alat politik, baik untuk menentang pemerintahan atau merebut kekuasaan atau untuk tujuan lain," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu, dia juga menjelaskan pentingnya ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah untuk menciptakan negara yang damai, aman, dan tenteram.***