Indonesia Jangan Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Begini Kata Guru Besar HI

25 Desember 2020, 15:52 WIB
Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila sekaligus Guru Besar Hukum Internasional Universitas Diponegoro (Undip) Prof Eddy Pratomo. /Foto: Instagram @universitaspancasila/

SEPUTARTANGSEL.COM - Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Eddy Pratomo mendukung langkah pemerintah untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Menurutnya, membuka hubungan diplomatik dengan Israel bukan tradisi atau kebijakan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia.

Dia juga sangat mendukung pemerintah untuk membantu mewujudkan kemerdekaan bagi Palestina.

Baca Juga: KFC Rilis Konsol Game, Ngegame Sambil Menghangatkan Ayam Goreng

Baca Juga: Baru Menjabat Mensos, Tri Rismaharini Dituding Telah Langgar UU

"Khusus isu pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel yang dikaitkan dengan iming-iming uang atau dana bantuan asing, dapat ditegaskan bahwa hal tersebut bukanlah merupakan tradisi atau kebijakan pelaksanaan politik luar negeri RI," kata Prof. Eddhy Pratomo, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Antara pada hari Jum'at, 25 Desember 2020.

Menurut Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila itu, pembukaan hubungan diplomatik RI harus didasari oleh amanat dan pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Dia juga mengatakan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh melupakan jargon Presiden RI pertama, Ir. Soekarno "go to hell with your aid".

Baca Juga: Pilot Maskapai Ini Dipecat Setelah Disalahkan oleh Pemerintah Gegara Covid-19

Baca Juga: Alhamdullilah BST Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Cek Link Ini untuk Lihat Daftar Penerima

Jargon tersebut menggambarkan bahwa politik luar negeri RI bukan untuk 'diperjualbelikan', melainkan untuk kepentingan nasional.

Prof. Eddy mengatakan bahwa solusi terhadap hal tersebut adalah penyelesaian melalui opsi dua negara.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler