WALHI Sebut Perubahan Fungsi Hutan Mengakibatkan Banjir di Aceh

7 Desember 2020, 10:15 WIB
Kondisi jalanan dan fasilitas umum serta pekarangan rumah warga di Gampong Tanjong Haji Muda, Matangkuli, Aceh Utara terendam banjir akibat curah hujan tinggi pada Sabtu, 5 Desember 2020. /Foto: Antara/

SEPUTARTANGSEL.COM - Banjir di sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh sejak dua hari lalu akibat terjadinya perubahan fungsi hutan.

Pernyataan itu disampaikan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI).

Direktur Eksekutif WALHI Aceh Muhammad Nur mengatakan,"Terjadinya perubahan fungsi hutan akibat dari maraknya praktek illegal logging, pertambangan dan tingginya pembukaan kebun sawit.”

Baca Juga: Prabowo Subianto Ke Edhy Prabowo: 25 Tahun Lalu Diangkat dari Selokan, Ini Balasannya ke Saya?

Baca Juga: Dapur Umum Didirikan TNI Untuk Pengungsi Korban Banjir di Aceh Timur

Daerah kabupaten di Aceh yang menjadi langganan banjir tahunan semuanya karena perubahan kondisi hutan akibat dari aktifitas manusia sendiri.

Di Kabupaten Aceh Besar, fungsi hutan berubah karena tingginya pembalakan liar. Di Kabupaten Pidie illegal logging dan pertambangan emas.

Kabupaten Aceh Utara, Bireuen, Aceh Timur, sampai Aceh Tamiang fungsi hutan di sana juga sudah berubah akibat illegal logging dan tingginya pembukaan lahan sawit.

Baca Juga: Situs Kristen Hendak Dirusak Warga Israel, Presiden Palestina Mengecam Tersangka Sebagai Teroris

Baca Juga: Banjir di Aceh Utara, Lumpuhkan Jalan Lintas Nasional

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, perubahan fungsi hutan juga karena tingginya pembangunan proyek-proyek strategis seperti bendungan, infrastruktur jalan di kawasan hutan. Bahkan masuk dalam hutan lindung.

"Memang setiap kabupaten punya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi pada akhirnya adalah mengubah fungsi hutan yang seharusnya melindungi sumber air ketika musim hujan seperti ini," ujar Muhammad Nurdi Banda Aceh pada Minggu, 6 Desember 2020.

Akibatnya ketika datang musim penghujan maka sebagian wilayah kabupaten/kota di Aceh mengalami banjir serentak hingga merendam rumah rumah dan lahan warga, serta merusak infrastruktur.

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan? Berikut Daftar Bantuan Pemerintah yang Akan Cair Bulan Ini

Baca Juga: Banjir di Aceh Timur Hanyutkan Satu Rumah Warga, 14.566 Terendam

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), kabupaten/kota yang terdampak banjir serta longsor akibat hujan deras beberapa hari ini yakni Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Subulussalam dan Simeulue.

Sejauh ini, kondisi terparah di Kabupaten Aceh Timur yang merendam 17 kecamatan dan Aceh Utara sebanyak 16 kecamatan sudah tergenang banjir.

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler