Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2 di Sulawesi Utara Sore Ini, Menyusul Bali 5,3 Siang Tadi
Wakaresaseya biasanya memanfaatkan kelemahan targetnya melalui rayuan dan strategi lainnya untuk kemudian membuat mereka menjadi 'bersalah'.
Pekerja di Wakaresaseya sendiri bisa seorang wanita cantik, atau lelaki tampan. Mereka akan berakting sebagai perempuan kelas atas, pejabat, wirausaha sukses, atau apapun yang bisa menggaet perhatian targetnya.
Intinya Wakaresaseya akan melakukan hal apapun demi merusak hubungan romantis yang dijalani oleh kliennya.
Baca Juga: Masih Lama, Imunisasi Massal Vaksin Covid-19 di Indonesia Diperkirakan Februari 2021
Baca Juga: Banyak Pelanggaran Protokol Kesehatan, Pemprov DKI Tiadakan Kawasan Khusus Pesepeda Mulai Besok
Setelah hubungan mereka berakhir, ternyata ada layanan tambahan yang bisa diperoleh dengan biaya tambahan.
Beberapa agensi Wakaresaseya menawarkan semacam layanan after sales service, untuk memastikan bahwa target klien mereka tidak datang lagi.
Baca Juga: Gara-gara V-Bucks, Google dan Apple Tendang Fortnite dari Store