Viral Soal Kadar Pemanis di Esteh Indonesia, Zubairi Djoerban Jelaskan Alasan Gula Begitu Adiktif

- 25 September 2022, 20:03 WIB
Ilustrasi minuman yang mengandung gula.
Ilustrasi minuman yang mengandung gula. /Tangkapan layar YouTube.com/Ade Koerniawan

SEPUTARTANGSEL.COM - Viral di media sosial seorang netizen mengkritik kadar gula di Esteh Indonesia.

Menurut pemilik akun Twitter @gandhoyy, Esteh Indonesia varian Chizu Red Velvet terlalu manis. Dia pun mengkritik produsen dengan pedas dan mengeluarkan 'kata-kata binatang'.

Atas kritikannya, Gandhi pemilik akun Twitter @gandhiyy disomasi pihak perusahaan Esteh Indonesia hingga akhirnya dia minta maaf di media sosial.

Baca Juga: Diduga Hacker Bjorka, Pria Penjual Es di Madiun Diamankan Timsus

Kasus pun berakhir damai. Namun, pro dan kontra dari netizen masih berseliweran di media sosial.

Dokter onkologi, Profesor Zubairi Djoerban menanggapi berita di atas. Dia menyebut, gula ada di mana-mana dan sulit dihindari.

"Gula di mana-mana dan sulit dihindari, apalagi yang merasakan gula ngidam: ingin es teh manis saat panas, cokelat saat stres, es krim saat sedih," ujar Zubairi Djoerban sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Minggu 25 September 2022.

"Kenapa gula begitu adiktif dan bagaimana kita bisa menyiasatinya?" tanya Profesor Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Idul Fitri Dirayakan dengan Cara yang Unik di Negara-negara Berikut Ini, Dari Festival Gula Sampai Pakai Henna

Alasan Orang Adiktif Terhadap Gula

Profesor Zubari Djoerban menjawab sendiri pertanyaannya dalam cuitan di Twitter.

Menurutnya, gula dalam bentuk apa pun sebenarnya tidak berbahaya. Yang penting Anda tidak memakannya secara berlebihan.

"Es teh, cokelat, dan es krim tadi tidak berbahaya, dengan catatan tidak berlebihan," jelas Zubairi yang merupakan penemu kasus pertama HIV di Indonesia.

Baca Juga: Hindari Sarapan Berikut Ini Saat Usia 40 Tahun, Kurangi Makanan yang Mengandung Kadar Gula Tinggi

Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk menghindari gula berlebihan. Caranya? Dengan mengetahui penyebab kecanduan gula, sehingga bisa dihindari.

Dalam cuitan selanjutnya, Profesor Zubairi menyebut ada empat penyebab seseorang bisa kecanduan gula.

Pertama, mengkonsumsi gula merupakan sebuah kebiasaan. Jadi, saat dalam kondisi tertentu Anda tidak mendapatkannya, seperti ada yang kurang.

"Terkadang mengalami hal yang nagih itu tidak lain karena kebiasaan kita. Ketika ngambek dikasih permen. Minum es teh manis saat panas-panas. Merayakan usia baru dengan kue ulang tahun—yang kalau semuanya dikonsumsi berlebihan ya akan berbahaya," ungkap Zubairi.

Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Little Women Episode 8: Gaya Glamour Kim Go Eun Buat Wi Ha Joon Bingung

Kedua, kurang tidur dan stres. 

Menurut Zubairi, saat kurang tidur dan stres memicu tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Hormon yang  membuat seseorang ingin makan dan minum yang manis.

"Penyebab lain adalah kalau kita kurang tidur dan stres berkepanjangan. Kondisi itu bikin tubuh mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol ini meningkatkan keinginan kita untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis," lanjutnya.

Ketiga, mengkonsumsi gula membuat tubuh merasa 'senang'.

Ada dopamin yang dihasilkan. Akibat rasa 'senang', Anda ingin menikmatinya lagi.

Baca Juga: Tanggapi Narasi Kepala BRIN Sebut Riset Kencur, Fadli Zon: Ingatkan Saya Ketika Diskusi KIR Puluhan Tahun Lalu

"Makan gula itu melepaskan dopamin dalam tubuh kita. Sehingga kita merasakan “kesenangan”, ingin mengulanginya lagi, dan frekuensinya akan makin meningkat. Banyak studi yang membahas ini," jelas profesor yang pernah menjadi Ketua Satuan  Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia.semasa pandemi.

Keempat, konsumsi gula diterima secara sosial.

Meski mengkonsumsi gula secara berlebihan tidak sehat, orang tidak akan disalahkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, orang tidak berusaha menghindarinya.

Baca Juga: Gubernur Kalteng Gratiskan 2.500 Paket Sembako di Kota Sampit

"Karena gula itu diterima secara sosial ketimbang alkohol (misalnya), dan itu membuatnya lebih sulit dihindari. Saya pun terkadang masih berjuang untuk menghindari gula dan untuk tidak "ngidam" makanan dan minuman manis," pungkas Profesor Zubairi. ***

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x