Hepatitis Akut Misterius Renggut 3 Nyawa, Waspadai Gejalanya Sebelum Terlambat

- 6 Mei 2022, 13:46 WIB
Ilustrasi - Hepatitis akut
Ilustrasi - Hepatitis akut /Pixabay/mohamed_hassan

SEPUTARTANGSEL.COM - Penyakit Hepatitis Akut telah mengakibatkan kematian 3 orang anak di DKI Jakarta, pada 30 April 2022.

Saat ini hepatitis akut yang tengah melanda dunia, diduga masuk ke Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi.

Juru Bicara Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkapkan bahwa Pemerintah melalui Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada Anak.

“Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut," kata Nadia dikutip SeputarTangsel.Com dari kemkes.go.id pada Jumat 6 April 2022.

Nadia mengatakan sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat. 

"Kasus masuk pada kriteria pending klasifikasi, karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan," terangnya.

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dll.

Meskipun penyebab kematian masih diteliti, langkah pencegahan harus dilakukan.

"Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan" ujar Prof Hanifah.

Prof Hanifah mengatakan untuk pencegahan penyakit,  orang tua harus meningkatkan kewaspadaan dengan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman nyang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” jelas Prof Hanifah.

Selain itu, untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan dengan langkah:

1. Melakukan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, rajin cuci tangan.

2. Menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.

3. Mengonsumsi buah sayur dan makanan bergizi

Upaya lainnya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan Hepatitis Akut, adalah pemahaman orang tua terhadap gejala awal penyakit Hepatitis Akut.

Prof Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. 

Gejala yang perlu diwaspadai  seperti air kencing berwarna pekat seperti teh, dan BAB berwarna putih pucat. 

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

"Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning," katanya.

Apalagi sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat.

Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” kata Prof Hanifah.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x