Fakta Deltacron Gabungan Delta-Omicron, Apakah Berbahaya?

- 14 Maret 2022, 09:43 WIB
Fakta dari virus Deltacron gabungan dari Delta dan Omicron
Fakta dari virus Deltacron gabungan dari Delta dan Omicron /Pixabay/Geralt/

GISAID mengatakan bahwa bukti kuat pertama untuk varian ini telah dibagikan oleh Institut Pasteur di Prancis.

Pada Januari 2022, profesor Ilmu Biologi di Universitas Cyprus Leondios Kostrikis mengungkap tanda genetik seperti Omicron dalam genom Delta. Atas temuan itu ia memberi nama Deltacron.

Para ahli dengan cepat menekankan bahwa varian rekombinan tidak jarang terjadi, dan Deltacron bukan yang pertama dan tidak akan mungkin menjadi temuan varian rekombinan yang terakhir untuk Covid-19.

Baca Juga: Inggris Darurat Covid-19, Varian Omicron Melonjak Naik 10.000 Kasus Dalam 24 Jam

"Ini terjadi setiap kali kita berada dalam periode peralihan dari satu varian dominan ke varian lain, dan biasanya merupakan keingintahuan ilmiah tetapi tidak lebih dari itu," kata Eks Pimpinan Inisiatif Genomik Covid-19 di Wellcome Trust Sanger, Jeffrey Barrett.

Barrett menambahkan, dengan masih terbatasnya temuan varian Deltacron yang teridentifikasi sejauh ini, maka belum ada cukup bukti dan data tentang tingkat keparahan varian.

Belum bisa dipastikan seberapa baik vaksin masih memiliki efikasi tinggi dalam memberikan proteksi terhadap individu.

"Ini telah terlihat di Inggris beberapa kali, dan sejauh ini tampaknya sangat langka di berbagai negara di dunia, dengan hanya beberapa lusin sequence di antara jutaan Omicron. Jadi saya rasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat ini, meski saya yakin varian ini akan terus dipantau," pungkasnya.

Sejumlah ahli meminta dunia tidak terlalu khawatir soal temuan mutasi virus Covid-19 Deltacron.

Hal itu mereka sampaikan lantaran hingga saat ini belum ditemukan bukti-bukti valid bahwa varian ini bisa berkembangbiak secara cepat.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah