3 Negara Ini Nyatakan Merdeka dari Ancaman Pandemi Covid-19 Siap Berubah Jadi Endemi

- 3 Maret 2022, 09:43 WIB
Ilustrasi Covid-19 yang mulai jinak
Ilustrasi Covid-19 yang mulai jinak /WHO

Di Afrika, sekitar 85% orang belum menerima dosis tunggal pada pertengahan Januari.

Sementara itu, data WHO memaparkan bahwa di China negara terpadat di dunia, telah menerapkan strategi dengan menargetkan kasus Covid-19 nol.

China menggunakan strategi lockdown ketat dan karantina ekstensif untuk memadamkan wabah. Jadi di Cina infeksinya rendah, tetapi kekebalan alami juga sedikit.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Terpapar Covid-19, Sejumlah Dukungan Datang dari Rakyat

Sementara 87% dari populasi divaksinasi sepenuhnya, tidak jelas seberapa efektif suntikan China.

Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Anthony S. Fauci mengatakan perubahan status Covid-19 masih terlalu dini.

Hal ini karena Omicron masih mengoyak beberapa populasi di dunia dan sebagian besar planet ini masih belum divaksinasi, pandemi belum berakhir.

"Menurunnya kekebalan, kantong orang yang tidak divaksinasi dan mutasi varian dapat mendorong wabah di masa depan," kata Fauci.

Pemerintah dalam tiap negara perlu menerapkan booster reguler, pelacakan mutasi yang cermat, pengawasan berkelanjutan, dan ventilasi yang lebih baik di gedung.

Pengaruh varian Omicron, sebagian besar infeksi bisa relatif ringan, seperti flu, tetapi sebagian kecil yang mengakibatkan penyakit parah akan bertambah.***

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini