Penting! Ibu Rumah Tangga Juga Perlu Pendidikan Bahkan Hingga Jenjang Paling Tinggi

- 18 Februari 2022, 16:36 WIB
 Ilustrasi ibu rumah tangga.
Ilustrasi ibu rumah tangga. /Pixabay.com/ArtsyBee

SEPUTARTANGSEL.COM - Ibu Rumah tangga adalah seorang wanita yang bekerja menjalankan atau mengelola rumah keluarganya, bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya, memasak dan menghidangkan makanan, membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari, membersihkan dan memelihara rumah, dan lain sebagainya.

Ibu rumah tangga umumnya tidak bekerja di luar rumah. Merriam Webster Dictionary mendefinisikan ibu rumah sebagai seorang wanita menikah yang bertanggung jawab atas rumah tangganya.

Istilah ibu rumah tangga berkebalikan dengan wanita karier. Sekolah tinggi-tinggi cuma dirumah, emang masalahnya di mana?

Baca Juga: 6 Profesi Menjanjikan Bagi Orang yang Punya Hobi Menulis, Nomor 3 Banyak Dicari Saat Pandemi

Selagi itu adalah pilihan pribadi, hasil diskusi dengan suami, tidak merugikan pihak manapun, jalani saja! Yang penting dinikmati, jangan merasa di rumah adalah bentuk pengorbanan besar.

Untuk Apa Perempuan Sekolah Tinggi-tinggi Kalau Pada Akhirnya Akan Jadi Ibu Rumah Tangga Juga?

Stigma tersebut itu merupakan bunyi paling merdu yang selalu wanita terima waktu membahas atau hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca Juga: Ketahui Efek Samping dari Vaksin Booster Jenis AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer

Perempuan dan sekolah tinggi misalnya hambatan yg tidak terdapat habisnya. Pendapat perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena nantinya hanya berakhir di dapur dan mengurus anak, mungkin hanyalah upaya dari tradisi patriarki dalam mempertahankan hegemoni dan status quo.

Pendapat itu sudah jelas bertujuan menjegal perempuan untuk melangkah maju.

Perempuan dalam tradisi patriarki yang dibangun oleh agama dan budaya tertentu selalu ditempatkan dalam posisi under privileged.

Baca Juga: Ketahui Efek Samping dari Vaksin Booster Jenis AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer

Sejak dulu, perempuan dan sekolah tinggi memang sering dibentur-benturkan. Mengapa?

Sekolah secara umum bukanlah sesuatu yang bergender.

Sekolah sejatinya ada untuk segala kelompok, ras, agama dan tanpa memandang jenis kelamin.

Saat ini, masih banyak orang yang melihat pendidikan atau sekolah sebagai formalitas untuk mendapatkan ijazah.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Kamu Introvert atau Ekstrovert? Temukan Jawaban Lewat Rasa Es Krim Favoritmu

Karena itu wajar bila kemudian sekolah tinggi diartikan sebagai tahapan untuk mencari pekerjaan.

Artinya, bila mau bekerja di sektor formal, maka harus sekolah tinggi dulu. Itu pun sebaliknya. Bila sekolah tinggi, berarti seseorang sedang merencanakan untuk mengambil pekerjaan formal.

Perempuan yang melanjutkan pendidikan pun akan diasosiasikan sebagai perempuan yang sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan formal.

Pada dasarnya, sekolah tinggi tentu saja bukan formalitas belaka. Pendidikan tinggi sejatinya adalah ladang bagi seseorang untuk menambah ilmu dan wawasan.

Baca Juga: 4 Tips Atur Rencana Keuangan untuk Hari Tua ala Ligwina Hananto, Tak Perlu Khawatir JHT Lagi

Menempa diri menjadi pribadi lebih tangguh dan mandiri. Berguru pada alam, memperluas pengalaman dan bisa sebagai lahan untuk pendewasaan.

Berbagai latar belakang manusia yang ditemui, berbagai peristiwa yang dijalani selama menempuh pendidikan tinggi akan membuat seseorang menjadi lebih bijak dalam menyikapi hidup.

Serta akan memiliki pola pikir berbeda dalam memaknai hidup dan kehidupan.

Kelak, ketika tamat, ilmu kehidupan inilah yang membuat para perempuan menjadi semakin tangguh. Menjadi lebih mudah mengerti dan beradaptasi dengan lingkungan.

Baca Juga: Ini 8 Obat Herbal Covid-19 yang Disarankan Dewan Profesor Undip

Menjadi lebih bijak dalam menyikapi perubahan. Ilmu alam yang tak akan didapat bila tak melewati jalan hidup yang panjang melalui sebuah media bernama sekolah tinggi.

Kita mungkin sering mendengar ungkapan yang mengatakan "Dibalik suksesnya laki-laki, masih ada perempuan hebat di belakangnya” atau “Kecerdasan seseorang anak diturunkan berdasarkan ibunya." Ungkapan ini membuktikan bahwa betapa pentingnya peranan seseorang wanita di dalam kehidupan.

Sekali lagi, masih pantaskah bertanya, Buat apa sekolah tinggi jika akhirnya jadi ibu rumah tangga?

Dari kumpulan surat RA Kartini, ditulis pada 4 Oktober 1902.

Baca Juga: Begini Cara Unik Memarahi Anak Tanpa Membuatnya Merasa Terintimidasi

Perempuan berpendidikan tinggi bukan untuk menyombongkan dirinya dihadapan para lelaki, bukan untuk agar lebih dominan dibanding lelaki, tetapi perempuan berpendidikan tinggi agar keluarga dan anak-anaknya bisa berjalan beriringan, selaras dan seimbang. Karena bagaimanapun setiap anak berhak lahir dari perempuan cerdas. Sejatinya perempuan terus belajar selama hidupnya karena mereka merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak.

Dengan begitu, sudah tidak ada alasan lagi bagi para ibu dan calon ibu untuk tidak menuntut ilmu setinggi-tingginya.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini