Sehingga potensi kemampuan varian ini untuk menular dan menginfeksi akan lebih tinggi.
Karena tingkat penularannya yang sangat tinggi, varian ini pula yang menyebabkan meningkatnya kasus di Afrika Selatan dengan kecepatan yang tampak lebih tinggi dibandingkan varian Delta.
"Tapi kita tetap perlu menunggu data lebih lanjut seberapa cepat sebenarnya penularannya dibanding varian Delta," tambahnya.
Hal ini diksebabkan belum ada bukti kalai memang varian ini lebih berbahaya atau lebih berisiko rawat inap dan meninggal dunia dibandingkan varian Delta.
Dokter Adam juga mengingatkan beberapa negara, termasuk Malasia dan Singapura, sudah menerapkan pembatasan perjalanan untuk beberapa negara di Afrika dalam rangka mencegah masuknya varian ini ke negara mereka. ***