Dokter Tirta Sebut Anosmia Tak Hanya pada Covid-19, Tapi juga Terjadi di Beberapa Penyakit Ini

- 14 Agustus 2021, 19:30 WIB
Dokter Tirta mengungkap bahwa anosmia tidak hanya dialami oleh pasien Covid-19 saja
Dokter Tirta mengungkap bahwa anosmia tidak hanya dialami oleh pasien Covid-19 saja /Foto: Instagram @dr.tirta/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pasien Covid-19 pasti tidak asing dengan anosmia atau hilangnya fungsi indra penciuman, sehingga penderitanya tidak dapat mendeteksi bau-bauan.

Relawan Penanganan Covid-19, Dokter Tirta Mandira Hudhi mengungkapkan bahwa anosmia dapat terjadi karena adanya penyumbatan pada rongga hidung dan memengaruhi syaraf yang berfungsi mendeteksi aroma atau bau.

"Jadi, anosmia adalah ada blokade di silia-silia hidung dan nervus di bagian indra perasa atau indra pembau, sehingga kita tidak bisa mencium bau-bauan dan indra perasa kita juga nggak aktif," kata Dokter Tirta, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng pada Sabtu, 14 Agustus 2021.

Baca Juga: Yenny Wahid Mundur dari Jajaran Komisaris Garuda, Gus Umar: Ada Ade Armando yang Ngarep Jatah Komisaris

Menurutnya, orang yang terpapar Covid-19 mempunyai gejala yang khas, seperti batuk tanpa dahak, demam, nyeri sendi, nyeri telan, dan anosmia. Jadi, anosmia hanyalah salah satu gejala yang muncul pada pasien Covid-19.

Dokter Tirta mengatakan anosmia tidak hanya terjadi pada pasien Covid-19 saja, melainkan dapat juga disebabkan oleh beberapa penyakit lainnya. Salah satunya adalah dapat terjadi pada polip.

Dokter sekaligus influencer itu mengungkapkan polip adalah suatu penyakit yang disebabkan karena terjadi peradangan sehingga menimbulkan pembengkakan pada membran mukosa (selaput lendir).

Bahkan, polip dapat menyebabkan pendarahaan dan membuat penderitanya merasakan nyeri di bagian pangkal hidung. Sehingga, hidung secara otomatis tidak bisa mendeteksi aroma atau bau.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget, WNA Asal Tiongkok Bekerja Sebagai Pencatat Keluar Masuk Barang di Purwakarta

"Polip ini bisa menyebabkan berdarah, nyeri sekali di bagian pangkal hidung, dan karena ada polip, otomatis hidungnya tidak bisa mencium aroma," ungkapnya.

Tidak hanya pada polip, anosmia juga dikatakan Dokter Tirta dapat terjadi pada penderita sinusitis.

Menurut dokter yang akrab disapa Cipeng itu, sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada rongga hidung. Sinusitis terjadi akibat saluran lendir yang membasahi sinus mengalami penyumbatan.

Dokter Tirta mengatakan kekhasan dari penderita sinusitis adalah lendir yang dikeluarkan berwarna hijau, menimbulkan bau amis, dan peradangan pada silia. Sehingga, indra penciumannya tidak berfungsi.

Baca Juga: Petisi Blacklist Dirinya Tembus 100 Ribu Tanda Tangan, Ayu Ting Ting: Benci Saya, Jangan Orang Tua dan Anak

Selain itu, Dokter Tirta menyampaikan anosmia juga dapat terjadi pada orang yang mengalami patah tulang hidung. Ketika tulang hidung patah, pembuluh darah akan pecah, terjadi peradangan, dan silia hidung akan menjadi bengkak.

Pada orang yang mengalami mimisan tanpa sebab, dia menjelaskan bahwa anosmia juga dapat terjadi.

"Biasanya karena pembuluh darah vena yang besar pecah, dia akan membasahi reseptor, jadi dia nggak bisa mencium juga," jelasnya.

Menurut Dokter Tirta, cara mengobati anosmia bisa dengan menggunakan obat antiradang. Selain dengan obat, anosmia juga bisa hilang dengan cara memancing syaraf penciuman dengan bau-bauan yang tajam, seperti kopi atau wangi-wangian.

Baca Juga: Jokowi Bagikan Bantuan Sembako, Christ Wamea: Benar-benar Pemimpin yang Inkonsisten

"Untuk memancing dengan bau-bauan yang tajam, kopi dan wangi-wangian. Tdak perlu sering, dipancing aja. Jadi, dia akan kepancing sendiri," pungkasnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x