5 Fakta Covid-19 Varian Delta Menurut Penelitian Terbaru, Ada Hubungannya Dengan Vaksinasi

- 1 Agustus 2021, 19:37 WIB
 Ilustrasi Covid-19. China mengakui adanya gelombang baru varian Delta./pixabay/12222786
Ilustrasi Covid-19. China mengakui adanya gelombang baru varian Delta./pixabay/12222786 /

3. Varian delta justru bisa membuat lebih orang sakit.

Tiga penelitian terbaru di Kanada, Singapura dan Skotlandia menunjukkan bahwa varian tersebut meningkatkan risiko rawat inap, penerimaan unit perawatan intensif, dan kematian.

Di Kanada, ahli epidemiologi Ashleigh Tuite di Sekolah Kesehatan Masyarakat Dalla Lana di Universitas Toronto menganalisis data dari provinsi Ontario untuk melihat apakah varian virus corona yang berbeda membuat orang lebih sakit.

Varian delta membawa 120 persen peningkatan risiko rawat inap, 287 persen peningkatan risiko masuk ICU dan 137 persen peningkatan risiko kematian, para peneliti melaporkan 12 Juli di medRxiv.org. “Dan itu di atas apa yang kita lihat dengan alpha,” kata Tuite.

Baca Juga: Beda dengan Moeldoko, Mahfud MD Sebut Ide Vaksin Berbayar Muncul Akibat Ledakan Covid-19 Varian Delta

Sedangkan penelitian di Singapura, mengklaim bahwa varian delta hampir dua kali lipat risiko pneumonia dibandingkan dengan strain sebelumnya dan membawa peningkatan risiko membutuhkan oksigen tambahan.

Ada bukti bahwa vaksin bekerja sedikit kurang baik terhadap varian delta daripada yang mereka lakukan terhadap strain sebelumnya. Namun, vaksinasi mengurangi risiko komplikasi serius ini.

4. Covid-19 varian delta jauh lebih menular daripada bentuk virus corona sebelumnya.

Orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi virus awal yang pertama kali muncul pada akhir tahun 2019 biasanya menularkan virus ke rata-rata dua hingga empat orang.

Baca Juga: Luhut Mengaku Varian Delta Tidak Terkendali, Susi Pudjiastuti: Katanya Terkendali

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini