Tips Membujuk Anak Agar Mau Untuk Tes Swab Covid-19 Ala Dr. Reisa

- 1 Juli 2021, 16:36 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19 sudah mulai menyerang kepada anak di bawah usia 18 tahun, dan cara membujuk anak agar mau untuk tes Swab
Ilustrasi Virus Covid-19 sudah mulai menyerang kepada anak di bawah usia 18 tahun, dan cara membujuk anak agar mau untuk tes Swab /Foto: Pixabay/huunghidt/

SEPUTARTANGSEL.COM – Saat ini virus Covid-19 tidak saja menyerang orang yang sudah berusia dewasa, namun anak-anak pun rentan terpapar Covid-19.

Maka dari itu, orang tua harus waspada dan secepatnya melakukan tes swab apabila anak mengalami gejala Covid-19.

Namun, di dalam melakukan tes swab tersebut anak-anak cenderung takut dan khawatir saat hendak dilakukan tes.

Baca Juga: Soal Endorse Covid-19, Jerinx Terima Tantangan Deddy Corbuzier Tapi Diadakan di Bali: Sya menolak untuk Swab

Pasalnya, swab tersebut dimasukan ke dalam mulut maupun rongga hidung sang anak, sehingga terlihat cukup menyakitkan.

Menurut dr. Reisa Broto Asmoro yang SeputarTangsel.Com kutip dari PMJ News pada Selasa 29 Juni 2021, bahwa banyak anak yang merasa takut jika akan dilakukan tes swab karena belum pernah merasakannya, sehingga hal tersebut mempengaruhi psikologis si anak.

“Kadang-kadang memang pemeriksaan ini menakutkan bagi anak, karena mungkin anak belum pernah melakukan, jadi yang pertama kali. Jadi wajar psikis anak harus diperhatikan, makanya dikasih tahu dulu prosesnya nanti seperti apa,” ujar dr. Reisa.

Baca Juga: Berencana Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Singapura Ganti Uji Swab dengan Breathalyser

Ada beberapa langkah yang tepat dalam membawa anak untuk dilakukan tes PCR, salah satunya memberikan pemahaman tata cara proses tes kepada anak dengan bahasa yang mudah dimengerti.

“Jangan tiba-tiba anak dibawa ke tempat pemeriksaan atau labnya, kemudian langsung didudukan, dipegang kepalanya, dan langsung diswab, pasti anaknya kaget, ini saya mau diapain,” kata dr. Reisa.

Berikan juga pemahaman-pemahaman yang mudah dipahami oleh sang anak, sebagai contoh dalam menyebut alat swab menjadi ‘cotton bud panjang'.

Baca Juga: Aturan Baru Berlibur ke Bali, Wajib Swab PCR Hingga Rapid Tes Antigen

Kemudian dijelaskan juga fungsi dari alat itu untuk mengetahui apakah ada virus atau tidak di tubuh sang anak. Dan jangan sampai membuat si anak menjadi panik.

“Kalau saya suka kasih tahu dulu ke anak-anak itu istilahnya cotton bud panjang, nanti dimasukan cotton bud ke hidung, nanti Cuma diputar-putar di hidung, geli-geli sedikit, sakit-sakit sedikit saja, kemudian nanti segera ditarik,” jelas Dr. Reisa.

“Nanti di lubang satunya sama di mulut, habis itu sudah deh. Habis itu kita periksa ada virusnya apa nggak nih di tubuh kamu,” sambung dr. Reisa.

Baca Juga: Video Anjuran Pakai Masker Dobel, Nakes Kewalahan Ganasnya Covid Varian India Tak Terdeteksi Tes Swab PCR

Lanjut Dr. Reisa, waktu yang tepat untuk anak dites swab adalah ketika mengalami gejala Covid-19, seperti batuk, demam, diare, atau kehilangan indra penciuman atau perasa.

Selain itu jika tidak mengalami gejala, bisa dites saat di sekitar si anak terdapat orang yang terkonfirmasi terkena Covid-19.

“Kalau misalnya dia ga bergejala, mungkin orang di sekitarnya dulu yang bisa dilakukan pemeriksaan. Kalau orang sekitarnya ternyata positif, maka anaknya juga harus dilakukan tes PCR,” kata Dr. Reisa.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah