SEPUTARTANGSEL.COM – Baru-baru ini pemerintah Singapura merencanakan untuk memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik lainnya seperti flu.
Rencana tersebut dibarengi dengan perubahan metode untuk mendeteksi virus Covid-19 dengan Breathalyser.
Dikutip Seputartangsel.com dari The Straitstimes, pengecekan dengan Breathalizer menggunakan chip sensor alat yang akan mengidentifikasi molekul senyawa organik volatil yang ada dalam napas individu yang diuji.
Breathalyser diklaim akurat mendeteksi virus covid-19 dalam waktu dua menit.
Dua perusahaan pengembang yang telah mendapat izin Health Science Authority (HSA) yaitu Silver Factory Technology dan Breathonix yang dikembangkan oleh universitas nasional Singapura.
TracieX Breathalyser memiliki sensitivitas 95 persen dan 97,8 persen untuk spesifitas, sedangkan Breathalyser Breathonix memiliki sensitifitas 85,3 persen dan spesifitas 97 persen.
Baca Juga: Ramai Berita Singapura Damai dengan Covid Seperti Flu, Begini Kata WNI yang Tinggal di Singapura
Persentase pada sensitivitas mengacu pada kemampuan mengidentifikasi orang yang terinfeksi positif covid-19, sedangkan spesifitas mengacu pada kemampuan tes untuk mengidentifikasi orang yang tidak terinfeksi.