Sudah Divaksin Tetap Positif Covid-19, Ini Sebabnya

- 17 Juni 2021, 08:00 WIB
Meski sudah divaksin, orang masih mungkin terkonfirmasi positif Covid-19 dengan berbagai alasan.
Meski sudah divaksin, orang masih mungkin terkonfirmasi positif Covid-19 dengan berbagai alasan. /Foto: Pixabay/ WIR Pixs/

SEPUTARTANGSEL.C0M – Setelah setahun pandemi Covid-19, akhirnya beberapa negara menemukan dan memproduksi vaksin Covid-19.

Harapan kehidupan kembali seperti semula, setelah timbulnya herd imuunity atau kekebalan meningkat. Angka penularan diharapkan dapat ditekan mendekati nol.

Namun, ternyata tak semudah itu. Sejumlah kalangan menilai vaksinasi tidak efektif, karena efek samping yang ditimbulkan.

Baca Juga: Rusia Bantu Negara Lain Penuhi Kebutuhan Vaksin Corona

Setelah hal tersebut di atas, timbul masalah baru. Banyak kasus, orang tetap terkonfirmasi positif Covid-19 setelah divaksin.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari The Healthy, ada beberapa penyebab seseorang masih dapat terkonfirmasi positif Covid-19 meski sudah divaksin.

Berikut sejumlah alasannya:

1. Telah Terinfeksi Sebelum Divaksin

Sebelum vaksinasi, seseorang sebenarnya sudah dites terlebih dahulu kesehatannya. Namun, Covid-19 mungkin belum terdeteksi karena virus corona baru masuk.

Akibatnya, setelah divaksin (khususnya dosis pertama) Anda mungkin saja menderita Covid.

Baca Juga: Kemenkes: Efikasi Vaksin AstraZeneca Bagi Pemilik Komorbid, Tinggi

2. Vaksin Belum Memberi Perlindungan

Setiap vaksin yang masuk ke dalam tubuh membutuhkan proses sebelum benar-benar memberikan perlindungan.

Saat Anda dalam proses tersebut, mungkin saja virus Covid-19 menginfeksi. Di sini Anda bisa mengalami sakit.

3. Baru Mendapat Dosis Pertama

Studi yang meneliti vaksin Pfizer membuktikan, suntikan dosis pertama efektivitasnya dalam mencegah masuknya virus hanya 52 persen.

Jadi, antara pemberian dosis pertama dan kedua mungkin saja virus menyerang.

Baca Juga: Traveloka-Pemkot Tangsel Vaksinasi 4.844 Warga, Penerima Vaksin Diasuransikan

Itu sebabnya, meski sudah divaksin Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dalam setiap kegiatan.

“Ada beberapa perlindungan yang dimulai 10 hari setelah dosis pertama, tetapi jelas terbatas,” ujar Dr. Weiss, seorang ahli epidemiologi dan profesor di Rutgers New Jersey.

Vaksin akan lebih efektif bekerja 14 hari setelah dosis pertama.

4. Belum Tercapai Kekebalan Kelompok

Belum ada negara di seluruh dunia yang benar-benar sebagian besar masyarakatnya sudah menerima vaksin. Ini dikarenakan jumlah dan pendistribusian masih terbatas.

Baca Juga: Biofarma Gandeng Kampus Asal AS untuk Kembangkan Vaksin BUMN, Erick Thohir: Masuk ke Dalam Kandidat WHO

Dengan demikian, kekebalan kelompok berjalan lambat. Dalam situasi tersebut mungkin saja orang yang sudah mendapat vaksin lengkap, tertular Covid-19.

Dr. Weiss mengatakan, hal di atas dapat terjadi sekitar 5 persen dari penerima vaksin atau 1 di antara 20 orang.

“Orang harus tetap waspada setelah dosis pertama vaksin m-RNA, tetapi juga tetap waspada setelah dosis kedua,” ujar Dr. Weiss mengingatkan.

Dia menegaskan, orang yang sudah divaksinasi menderita Couid tidak terlalu parah dibandingkan yang belum divaksin. ***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x