Menparekraf Sandiaga Imbau Sektor Pariwisata Adaptasi di Masa Pandemi dan Ketat Prokes

- 6 Mei 2021, 20:55 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno /Sumber: Instagram / @sandiuno/

SEPUTARTANGSEL.COM – Untuk mendukung realisasi dibukanya kembali destinasi wisata tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan atau prokes secara ketat.

Baik bagi konsumen maupun pelaku UMKM.

Sandiaga mengatakan,"Kita harus terus sosialisasi dan edukasi sentra ekonomi kreatif maupun destinasi wisata daerah tujuan wisata untuk mengadaptasi protokol kesehatan ketat dan disiplin.”

Baca Juga: Sistem Pangan Global Rapuh, Hampir 20 Juta Orang Hadapi Krisis Pangan Tahun Lalu

Menurut Sandiaga, sejak pandemi Covid-19 muncul, sektor pariwisata memang terkena imbas penurunan.

Oleh sebab itu, Sandiaga meyakini perlu adanya adaptasi ketika hendak kembali membuka pariwisata di masa pandemi. Yaitu mengenakan protokol kesehatan.

Sandiaga mengajak para pelaku bisnis lokal untuk mulai beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan bisnisnya.

Baca Juga: Harga Kedelai Dunia Naik, Bagaimana dengan Tahu Tempe?

"Kami mendorong ekonomi kreatif yang kekinian. Yaitu patuh protokol kesehatan dan mendapatkan dampak positif dari dampak teknologi," kata Sandiaga.

Meski ancaman pandemi belum juga berakhir, Sandiaga mengatakan perlu adanya inovasi untuk menghadapi perubahan yang diakibatkan pandemi.

Dia menilai apabila berbisnis masih menerapkan sistem konvensional, maka bisnis yang sedang dijalankan akan sulit untuk bertahan di masa pandemi saat ini.

Baca Juga: Lansia 118 Tahun, Mundur dari Kirab Obor Olimpiade

"Kita merangkul perubahan ini dengan berinovasi. Karena kalau konvensional, kita tidak akan mampu bertahan," lanjut Sandiaga.

Sandiaga bersama pihaknya tengah gencar dalam mengedukasikan dan memberikan sosialisasi mengenai program kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian yang biasa disingkat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability). CHSE ini guna menuju situasi normal alias better normal.

Dikutip dari Antara, Sandiaga menambahkan bahwa program CHSE itu berlaku untuk berbagai kegiatan lainnya. Termasuk arung jeram, golf, dan lain sebagainya.

Tentu dalam menjalankan CHSE itu harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Ekspor Kopi Terhenti, Akibat Unjuk Rasa Berhari-hari di Kolombia

Untuk itu, Sandiaga mengingatkan kepada masyarakat maupun pelaku pengelola tempat wisata terkait betapa pentingnya dalam disiplin mematuhi protokol kesehatan, khususnya saat libur panjang Idul Fitri.

Hal ini dilakukan untuk mengindari terjadinya kasus positif Covid-19 yang tinggi, seperti yang dialami India dalam menghadapi pandemi Covid-19 gelombang ketiga.

Bahkan Menparekraf itu tak sungkan memberikan peringatan akan menutup wisata tersebut apabila pengelola wisata melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Yang melanggar ditutup," kata Sandiaga dalam pernyataannya.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah