Peristiwa Pasca Piala Menpora, Kapolri dan Menpora Dituntut Minta Maaf

- 28 April 2021, 14:25 WIB
Konvoi atas kemenangan Persija Jakarta dalam final Piala Menpora 2021.
Konvoi atas kemenangan Persija Jakarta dalam final Piala Menpora 2021. /Sumber: Twitter/ @ASDhiyono93/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan bahwa Kapolri, Menpora, dan Ketum PSSI harus minta maaf kepada masyarakat atas kerusuhan suporter bola di Bandung dan aksi kerumunan massa suporter yang mengepung Bundaran HoteI Indonesia Jakarta.

Dia menilai kedua aksi itu terjadi akibat kecerobohan Kapolri, Menpora, dan Ketum PSSI, setelah ketiganya nekat menggulirkan Piala Menpora di tengah pandemi Covid 19.

Kapolri, Menpora, dan Ketum PSSI harus segera mengganti semua kerusakan dan kerugian masyarakat yang disebabkan amuk supporter sebagai wujud tanggungjawab moral. Terutama di Bandung.

Neta juga mengecam keras pernyataan Menpora yang meminta Polri segera menangkap para suporter yang memprakarsai aksi kerumunan itu.

Baca Juga: Sehari Menjabat Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Dapat Kritik Pedas dari Rahayu Saraswati

Baca Juga: PKS Minta Pemerintah Transparan Terkait Penjualan Jalan Tol

“Pernyataan Menpora ini salah kaprah. Seharusnya dengan adanya kedua peristiwa di Bandung dan Jakarta itu, Menporalah yang segera mundur dari jabatannya. Sebab kompetisi yang membawa label kementeriannya tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkannya keamanan dan ketertibannya sehingga terjadi amuk dan kerumunan pasca final Piala Menpora,” ujar Neta S Pane.

Menurut Neta, kecerobohan Kapolri, Menpora, dan Ketum PSSI jangan dilemparkan kepada suporter. Lalu para suporter dengan semena-mena ditangkap dan diproses hukum oleh aparat kepolisian.

Di sisi lain peristiwa amuk suporter di Bandung dan kerumunan suporter mengepung Bundaran HoteI Indonesia Jakarta membuka mata publik betapa lemahnya intelijen dan aparatur siber Polri.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x