Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Corona Virus Disease atau Covid-19 telah melanda banyak negara sejak akhir tahun 2019.
Hingga saat ini, setidaknya 61,6 juta orang di dunia telah terpapar virus ini. Dengan rincian 39,4 juta orang sembuh, sementara 1,44 juta orang lainnya meninggal dunia.
Selain menimbulkan kematian, Covid-19 juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi global. Beberapa negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, hingga Indonesia telah resmi resesi.
Baca Juga: KPK Unjuk Gigi, Giliran Wali Kota Cimahi Jadi Tersangka
Baca Juga: Cara Daftar Bantuan dari Kemendikbud Rp1 Juta dan Cara Cek Penerima Melalui Link Ini
Baru-baru ini sejumlah ahli di Annals of Internal Medicines menemukan fakta penelitian bahwa orang dengan golongan darah O atau Rh-negatif berisiko lebih rendah terserang Covid-19.
Dari 225.556 orang Kanada yang dites virusnya, risiko diagnosis Covid-19 adalah 12 persen lebih rendah dan dengan risiko kematian 13 persen lebih rendah pada orang bergolongan darah O dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Baca Juga: Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran Bikin Susah Joe Biden
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Geo Dipa Energi November 2020 untuk Lulusan S1
Selain itu, orang bergolongan darah dengan Rh-negatif juga lebih terlindungi, terutama bagi mereka yang bergolongan darah O-negatif.
Hal ini terjadi kemungkinan karena orang-orang dari golongan darah tersebut telah mengembangkan antibodi yang dapat mengenali beberapa aspek dari Covid-19.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Kemensos Usul 41 Juta Keluarga Dapat BST Hingga TNI Disebut Lampaui Wewenang
Baca Juga: Pernah Taklukkan Hercules, Irjen Pol Fadil Imran Jadi Kandidat Kuat Kapolri?
"Studi kami selanjutnya secara khusus akan melihat antibodi semacam itu, dan apakah mereka memaparkan efek perlindungan," kata Dr. Joel Ray dari Rumah Sakit St. Michael, Toronto, Kanada, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Reuters.***
