5 Fakta Seputar Omicron, Varian Baru Covid-19 yang Melonjak di Afrika Selatan

27 November 2021, 16:22 WIB
Ilustrasi virus Corona. Muncul varian baru B.1.1.529 yang kini disebut Omicron. /Foto: Unsplash/Viktor Forgacs/

SEPUTARTANGSEL.COM - Saat kondisi pandemi Covid-19 mulai stabil di Indonesia dan sejumlah negara, muncul lagi varian baru bernama B.1.1.529.

Varian baru disebut World Health Organization (WHO) memiliki mutasi yang mengkhawatirkan.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO bahkan mengadakan pertemuan mendadak untuk membahas varian baru tersebut pada 26 November, dan menetapkannya sebagai Variant of Concern (VOC) yang disebut Omicron.

Baca Juga: Waspada Varian Baru Covid-19 Omicron, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Batasi Akses Penerbangan

Dikutip SeputarTangsel.Com dari The Guardian, berikut fakta-fakta soal varian Omicron yang perlu Anda ketahui.

Seperti apa varian Omicron?

Varian Omicron saat ini menjadi perhatian WHO serta dianggap mengkhawatirkan, karena tingginya jumlah mutasi yang terjadi dan diduga tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.

Para ilmuwan juga mengatakan bahwa susunan mutasi yang tidak biasa pada varian Omicron menunjukan bahwa itu mungkin muncul saat infeksi kronis dari orang yang mengalami gangguan kekebalan, seperti pasien HIV/Aids yang tidak diobati.

Baca Juga: WHO Tetapkan Varian B.1.1.529 Omicron Penyebab Kenaikan Kasus di Afrika Selatan, Begini Penjelasannya

"Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini," ungkap WHO dikutip SeputarTangsel.Com dari The Guardian pada Jumat, 27 November 2021.

Dalam dua minggu terakhir, lonjakan kasus dari varian Omicron sendiri tengah terjadi di Provinsi Gauteng, wilayah perkotaan Pretoria, dan Johannesburg, Afrika Selatan.

Kepala penasihat medis untuk Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris bahkan memberikan pernyataan yang tak kalah mencengangkan.

"(Varian) yang paling mengkhawatirkan yang pernah kami lihat," ujar Kepala Penasihat Medis.

Baca Juga: Apa Itu Varian Baru Virus Corona B.1.1.529 yang Diberi Nama Omicron? Simak Penjelasan Dokter Adam Prabata

Apakah lebih menular?

Para Ilmuwan belum bisa memastikan apakah varian Omicron lebih menular dari varian lainnya, namun Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi pada protein lonjakannya.

Ini adalah kunci yang digunakan oleh virus untuk membuka kunci sel-sel tubuh kita lebih dari dua kali lipat jumlah yang dibawa oleh Delta.

Perubahan dramatis semacam itu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya mungkin tidak lagi cocok.

Nilai R, yang menunjukkan seberapa cepat epidemi berkembang diperkirakan mencapai 1,47 untuk Afrika Selatan secara keseluruhan, dan 1,93 di Gauteng.

Berdasarkan mutasi yang muncul tersebut, para ilmuwan menduga bahwa virus akan lebih mudah menginfeksi atau pun menginfeksi ulang orang yang memiliki kekebalan pada varian sebelumnya.

Baca Juga: Covid Varian B.1.1.529 Lebih Ganas Mewabah di Afrika Selatan, Sufmi Dasco Minta Pemerintah Tutup Akses Masuk

Apakah vaksin mampu melawan varian Omicron?

Para ilmuwan fokus pada jumlah mutasi dan fakta bahwa beberapa dari varian tersebut dikaitkan dengan kemampuan untuk menghindari sistem perlindungan kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, penelitian lanjutan saat ini terus dilakukan dengan cepat untuk menguji seberapa efektif antibodi menetralkan varian baru.

Data penularan tingkat infeksi ulang yang terjadi di dunia juga akan memberi indikasi yang lebih jelas terkait sejauh mana sistem kekebalan tubuh berubah.

Para ilmuwan tetap berharap bahwa varian Omicron tidak sepenuhnya tidak dapat dikenali oleh antibodi yang ada, hanya saja vaksin saat ini mungkin memberikan efktifitas perlindungan yang lebih rendah.

Lebih lanjut, tim pembuat vaksin saat ini bekerja untuk memperbarui vaksin dengan protein lonjakan baru untuk mempersiapkan kemungkinan di mana versi baru mungkin diperlukan.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Khawatir Varian AY.4.2 di Inggris: Belum Masuk Indonesia

Penelitian terhadap vaksin jenis baru bahkan sudah dilakukan sejak varian Beta dan Delta muncul.

Jadi tujuan penting saat ini tetap pada meningkatkan tingkat vaksinasi, termasuk dosis ketiga untuk kelompok berisiko.

Apakah gejala yang ditimbulkan varian Omicron lebih parah?

Saat ini belum ada informasi apakah varian tersebut mengarah pada perubahan gejala atau tingkat keparahan Covid, ini adalah sesuatu yang akan dipantau secara ketat oleh para ilmuwan Afrika Selatan.

Pada tahap ini, para ilmuwan mengatakan tidak ada alasan kuat untuk mencurigai bahwa varian terbaru akan lebih buruk atau lebih ringan.

Varian ini menyebar di negara mana saja?

Sejauh ini, sebagian besar kasus yang dikonfirmasi terjadi di Afrika Selatan, dengan segelintir di Botswana dan Hong Kong.

Baca Juga: 29 Kasus Positif Covid-19 di PON XX Papua 2021 Terkena Varian Delta , 1 Orang Sudah Sembuh

Sampel pertama menunjukkan varian tersebut dikumpulkan di Botswana, Afrika Selatan, pada 11 November.

Kemudian pada 16 November yang lalu tercatat telah terjadi 273 kasus, yang kemudian melonjak pesat ke angka 1.200 kasus pada awal minggu ini.

Lebih dari 80 persen di antaranya berasal dari provinsi Gauteng, Afrika Selatan, dan analisis awal menunjukkan varian tersebut dengan cepat menjadi strain dominan.

Lebih lanjut, varian Omicron juga terdeteksi di Israel pada seorang yang datang dari Malawi, Afrika Timur.

Pada hari Jumat, Belgia mengonfirmasi telah mendeteksi kasus pada seseorang yang telah melakukan perjalanan ke Mesir dan Turki.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler