Sudah Dinyatakan Sembuh Covid-19 Masih Bergejala, Ini Penjelasan Dokter Tirta

31 Juli 2021, 07:01 WIB
Dokter Tirta menjelaskan penyebab pasien sembuh Covid-19 masih bergejala. /Foto: Instagram @dr.tirta/

SEPUTARTANGSEL.COM – Isolasi mandiri (isoman) dinyatakan selesai setelah 14 hari atau jika hasil swab PCR sudah negatif dari Covid-19.

Namun, beberapa orang masih merasakan gejala yang cukup berarti. Ada yang masih mengalami batuk dan lemas saat baru sedikit beraktivitas.

Dokter Tirta menjelaskan fenomena tersebut dalam akun Twitternya @tirta_hudhi.

Baca Juga: Dokter Tirta Ungkap Kriteria Sembuh bagi Pasien Covid-19 yang Isoman

“Pada sebagian pasien post perawatan Covid (isoman/RS) mereka mengalami beberapa gejala berikut: 1. Masih ada batuk tertinggal 2. Lemas dan cepat lelah 3. Kliyengan kalau dari duduk tiba-tiba berdiri 4. Mual,” rinci Dokter Tirta dalam cuitannya yang dikutip SeputarTangsel.Com, Jumat 30 Juli 2021.

"Empat gejala ini masih ringan, karena tubuh kalian masih recovery," tambahnya.

Menurut dokter dengan nama lengkap Tirta Mandira Hudhi ini, gejala yang dirasakan pada beberapa pasien setelah pulih dari Covid-19 adalah wajar.

Pada masa Covid-19, antibodi tubuh berperang melawan virus yang masuk. Banyak sel yang rusak, terutama bagian paru-paru. Tidak semua pulih dengan cepat.

Baca Juga: Dokter Tirta Sentil Kemenkes PCR di Puskesmas Luar Jawa Bisa 5 Hari, Netizen: di Jawa Juga Begitu

“Berapa lama recovery-nya? Bervariasi, antara 2 sampai 4 minggu. Yang jelas, solusinya adalah penuhi nutrisi, terutama protein. Jangan langsung berkegiatan berat. Makan sehat. Olahraga ringan saja,” ujarnya.

“Jangan keluar ke tempat ramai dulu, karena bisa terinfeksi lagi," ungkap dokter asal Solo tersebut menambahkan.

Obat yang bisa diminum selama pemulihan, bisa disesuaikan dengan gejala. Kalau masih batuk, minum obat pereda batuk. Sementara jika mual dan asam lambung, minum obat lambung.

Baca Juga: Dokter Tirta Paparkan 4 Hal yang Wajib Diketahui Lansia yang Alami Gejala Covid-19, Simak Penjelasannya

Jika saturasi oksigen tidak naik-naik pada pasien dengan gejala berat, kemungkinan paru-paru kena pneumonia. Pemulihannya memang lebih lama.

Pada akhir cuitan penjelasannya, Dokter Tirta menjelaskan, pemantauan harus tetap dilakukan pada pasien bergejala berat selama satu bulan.

Pasien ini bisa saja tiba-tiba D-dimer atau gulanya tinggi atau saturasinya anjlok. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler