Wakil Menteri Kesehatan Sebut Varian Baru Cerdas Bermutasi Untuk Bisa Hidup, 3 Kali Lebih Cepat Menular

27 Mei 2021, 23:23 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Sumber: Freepik/

SEPUTARTANGSEL.COM – Varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang teridentifikasi di Indonesia memiliki laju penularan yang lebih cepat hingga 3 kali lipat lebih dibandingkan virus serupa yang sudah lebih dulu ada.

Hal ini dikemukakan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Dante Saksono mengatakan,"Laju penularannya sekitar 3,35 kali lipat dibandingkan target kita yang seharusnya kurang dari 0,9 atau paling tinggi 1 kali lipat kalau ingin mendefinisikan kasus itu tidak menular secara berat."

Baca Juga: Deja Vu, Bagaimana Bisa Terjadi?

Analisis tersebut diketahui berdasarkan pengamatan Kementerian Kesehatan atas kasus yang terjadi di Cilacap Jawa Tengah.

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap pada Selasa, 25 Mei 2021, melakukan pemeriksaan kekarantinaan kesehatan terhadap 20 anak buah kapal (ABK) saat berlabuh usai melakukan perjalanan dari India.

"Dari 20 ABK, kami periksa skrining genomik. Ternyata, ada 14 kasus mutasi virus yang menular pada 31 tenaga kesehatan. Ini memperlihatkan bagaimana agresifnya penularan dari virus yang masuk dalam klasifikasi variant of concern WHO kepada orang lain," katanya dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dipantau secara virtual di Jakarta pada Kamis, 27 Mei 2021.

Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani: Program Vaksinasi Indonesia Peringkat ke-11 Global

Dari 31 kasus penularan yang dialami tenaga Kesehatan dilakukan pelacakan kasus kepada keluarga mereka dan ditemukan 12 kasus penularan lainnya.

"Meski tenaga kesehatan saat kontak dengan ABK sudah pakai alat pelindung diri (APD), kita tracing lagi dari keluarga kemudian ketemu 12 kasus lagi," katanya.

Pelacakan pun berlanjut pada kejadian kontak dari keluarga tenaga Kesehatan hingga ditemukan kembali enam kasus lainnya.

Baca Juga: Negara Ini Ancam Hadirkan Perang Dunia 3 Jika Negaranya Diaduk-Aduk

Dikutip dari Antara, Dante Saksono mengatakan semua virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 secara kecerdasan biologis membuat perubahan untuk bermutasi supaya mereka tetap bisa hidup.

Dante mengatakan variant of concern atau VoC adalah beberapa kasus mutasi yang dilaporkan bermula dari Inggris, India, dan Afrika Selatan. Lalu diidentifikasi di Indonesia.

"Kita harus ada gerakan antisipasi supaya perubahan secara endogen tidak berpengaruh pada penyebaran kasus. Peningkatan kasus adalah kombinasi mobilisasi penduduk dan perubahan pola varian kasus secara mutasi," katanya.

Baca Juga: Pentagon: Memerangi ISIS, Jumlah Pasukan AS di Suriah Kurang dari 1.000

Dante mengatakan Indonesia sedang meningkatkan aktivitas surveilans genomik dalam upaya mendeteksi dini mutasi virus.

Sampai saat ini sudah diperiksa sebanyak 1.744 sampel di seluruh Indonesia. "Seluruh daerah wajib mengumpulkan lima sampai sepuluh sampel setiap pekan. Kita periksa dan lihat berapa jumlah VoC," katanya.

Dari data tersebut akan dilakukan pelacakan yang spesifik saat ditemukan mutasi VoC asal India, Inggris, dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Mengerikan, Delapan Orang Tewas dalam Penembakan Massal

"Dari hasil evaluasi, ada 54 kasus mutasi yang terjadi di Indonesia, 35 kasus di antaranya VoC berasal dari luar Indonesia, dan 19 di antaranya tidak ada kontak dengan Indonesia. Artinya tidak ada penyebaran kontaminasi lokal di Indonesia untuk VoC yang terjadi secara mutasi," katanya. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler