Joe Biden Umumkan Batasi Perjalanan Warga India Masuk ke Wilayah Amerika Serikat

1 Mei 2021, 21:14 WIB
Ancaman pandemi Covid-19. /Sumber: Pixabay / Geralt-9301/

SEPUTARTANGSEL.COM – Amerika Serikat telah memberlakukan pembatasan perjalanan baru untuk memasuki wilayah negeri Paman Sam pada 30 April 2021.

Pembatasan masuknya warga asing India ke Amerika Serikat itu setelah mendapatkan masukan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS lantaran India mengalami tsunami Covid-19 yang semakin menggila.

Presiden AS Joe Biden telah menandatangani kebijakan pembatasan dengan mendeklarasikan bahwa India tengah menyumbang lebih dari sepertiga kasus global baru Covid-19.

"Tindakan proaktif diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat negara dari para pelancong India yang hendak memasuki Amerika Serikat," kata Joe Biden.

Baca Juga: 5 Cara Membedakan Alat Tes Swab Baru dan Bekas, Begini Kata Ahli

Sebelumnya, pada Januari 2021, Joe Biden telah mengeluarkan aturan larangan serupa terkait pelarangan terhadap masuknya sebagian warga asing non-AS yang melakukan kunjungan ke Afrika Selatan.

Joe Biden juga memberlakukan kembali larangan masuknya kepada semua pelancong non-AS yang pernah mengunjungi Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka. Seperti dikutip dari CNA pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Adapun China dan Iran juga disebutkan dalam kebijakan tersebut.

Kebijakan tersebut menandakan bahwa sebagian besar warga negara non-AS yang berada di salah satu negara yang disebutkan dalam kebijakan tersebut maka selama waktu 14 hari terakhir tidak memenuhi syarat perjalanan ke Amerika Serikat.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 Mencapai 18,8 Juta Orang, Ilmuwan India Perkirakan Puncaknya Pekan Depan

Berlaku bagi penduduk tetap AS dan anggota keluarga serta beberapa warga negara non-AS lainnya, seperti pelajar yang mendapatkan pengecualian.

Insiden tsunami Covid-19 yang melanda India tersebut membuat sejumlah negara memberlakukan aturan pembatasan perjalanan serupa. Seperti Inggris, Jerman, Italia dan Singapura.

Sedangkan Kanada, Hong Kong, dan Selandia Baru telah menangguhkan semua perjalanan komersial dengan India.

India telah dilaporkan memiliki lebih dari 300.000 kasus baru harian selama sembilan hari berturut-turut, yang mencapai rekor global lain dengan tercatat 386.452 kasus pada periode Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: 45 Tewas Dalam Keramaian Perayaan Keagamaan Yang Mendadak Kacau

Pada Rabu, Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat mengirim bantuan pasokan senilai lebih dari US$ 100 juta ke India.

Adapun bantuan tersebut berupa tabung oksigen, masker N95 dan tes diagnostik cepat.

Bukan itu saja, Amerika Serikat juga telah mengalihkan pesanan pasokan manufaktur vaksin AstraZeneca ke India, dengan jumlah lebih dari 20 juta dosis vaksin Covid-19 tersebut.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler